Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penyebab Vagina Gatal, Iritasi hingga Infeksi Menular Seksual

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit.

Salah satu masalah di area kewanitaan yang paling umum adalah vagina gatal. Ada banyak kemungkinan penyebab vagina gatal, termasuk iritasi kulit, infeksi jamur, dan stres. 

Terkadang, vagina yang gatal huga bisa menjadi tanda masalah serius seperti infeksi menular seksual (IMS) dan bahkan kanker vulva. 

Penyebab vagina gatal

Melansir Healthline, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab vagina gatal: 

1. Iritasi

Iritasi kimia, seperti yang ditemukan pada produk sehari-hari yang bersentuhan dengan vagina dan vulva, dapat memicu reaksi alergi yang dikenal sebagai dermatitis kontak.

Jika penyebabnya adalah iritasi, vulva dan vagina mungkin terasa gatal, merah, dan perih.

Adapun produk yang sering mengandung iritan tersebut antara lain douche, sabun, krim, losion, salep, deterjen, pelembut kain, kertas toilet beraroma, dan sebagainya.

2. Masalah kulit

Beberapa kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis, bisa menyebabkan kemerahan dan gatal di daerah genital.

Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis atopik, adalah ruam yang utamanya terjadi pada penderita asma atau alergi. 

Ruam tersebut berwarna kemerahan dan terasa gatal dengan tekstur bersisik dan mungkin menyebar ke vulva pada beberapa orang dengan eksim.

Psoriasis adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan bersisik, gatal, bercak merah terbentuk di sepanjang kulit kepala dan persendian. Kadang-kadang, wabah gejala ini juga terjadi pada vulvav.

3. Infeksi jamur

Ragi adalah jamur alami yang biasanya ada di vagina. Ini biasanya tidak menimbulkan masalah, tetapi ketika pertumbuhannya tidak terkendali, infeksi yang tidak nyaman, alias, infeksi jamur vagina, dapat terjadi.

Pertumbuhan jamur yang berlebihan di vagina dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman, termasuk gatal, sensasi terbakar, dan keluarnya cairan kental berwarna keputihan yang mungkin berbau ragi atau tidak.

4. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakteri bisa menjadi penyebab lain untuk gatal pada vagina.

Seperti infeksi jamur vagina, vaginosis bakteri dipicu oleh ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat yang terjadi secara alami di dalam vagina.

Kondisi tersebut tidak selalu menimbulkan gejala. Ketika gejala benar-benar muncul, biasanya berupa gatal pada vagina dan keluarnya cairan berbau amis yang tidak normal. 

5. IMS

Ada beberapa IMS yang dapat menyebabkan vagina gatal, antara lain:

  • Klamidia
  • Kutil kelamin
  • Gonorea
  • Trikomoniasis

IMS ini juga dapat menyebabkan gejala lain, termasuk keputihan yang tidak biasa, buang air kecil yang menyakitkan, dan luka kelamin.

Meski tidak secara eksklusif ditularkan secara seksual, kutu kemaluan juga bisa menyebabkan gatal. 

Serangga kecil yang mengganggu ini biasanya ditularkan selama kontak intim, tetapi juga dapat ditularkan melalui selimut dan handuk. 

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina, salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang sehat.

Dilansir dari Health, berikut adalah 5 makanan terbaik untuk kesehatan vagina:

1. Yogurt hambar

Vagina memiliki pH yang bersifat asam, yakni antara 3,5 hingga 4,5. Banyak hal, mulai dari olahraga, stres, hingga seks, dapat mengubah pH vagina. Dalam kondisi sehat, vagina dapat menjaga keseimbangan pH dengan sendirinya.

Taraneh Shirazian, asisten profesor di NYU Langone Medical Center, mengatakan bahwa pH vagina sebaiknya dijaga agar tetap stabil.

Ketika pH vagina berubah, vagina menjadi lingkungan yang lebih baik bagi bakteri dan organisme lain untuk tumbuh, yang dapat menyebabkan infeksi jamur.

Sementara itu, yogurt hambar merupakan sumber probiotik, artinya mengandung kultur bakteri hidup. 

"Probiotik dapat membantu menjaga pH vagina pada tingkat yang sama," kata Shirazian.

Dengan demikian, mengonsumsi yogurt hambar dapat membantu menjaga kesehatan vagina.

2. Jus cranberry

Terdapat kandungan tertentu dalam cranberry, yakni proanthocyanidins atau PAC, yang dapat membuat kandung kemih licin sehingga lebih tahan terhadap E. coli.

Semakin banyak minum jus cranberry, semakin tinggi kemungkinan untuk membuang bakteri sebelum berkembang biak.

3. Jahe

Sebuah studi di Journal of Alternative and Complementary Medicine menemukan, jahe sama efektifnya dengan ibuprofen untuk meredakan kram terkait menstruasi.

Meskipun penelitian ini berfokus pada kapsul jahe, tidak ada salahnya untuk mencoba menambahkan jahe segar ke dalam makanan atau minuman.

4. Kedelai

Produk kedelai seperti, tahu, mengandung isoflavon yang meniru estrogen. 

Meskipun hal ini tidak dibuktikan oleh sains, beberapa ahli menyarankan bahwa estrogen tanaman dapat memiliki efek yang sama seperti estrogen yang diproduksi secara alami oleh wanita, seperti mengurangi kekeringan pada vagina yang disebabkan oleh perubahan hormonal.

5. Alpukat

Selain menyediakan potasium, antioksidan, serat, dan berbagai nutrisi utama yang menyehatkan, alpukat telah terbukti membantu meningkatkan kadar hormon yang terkait dengan pelumasan vagina.

Alpukat juga mengandung vitamin B6, yang dapat membantu mengurangi gejala PMS seperti kembung dan kelelahan, menurut Journal of Alternative and Complementary Medicine.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/18/090000423/5-penyebab-vagina-gatal-iritasi-hingga-infeksi-menular-seksual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke