Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Toilet Bangsa Romawi Kuno Disebut Jorok?

KOMPAS.com - Romawi kuno disebut sebagai salah satu peradaban dengan berbagai peninggalan berupa bangunan hingga pemikirannya yang masih bisa disaksikan dan malah diadaptasi hingga saat ini.

Namun komentar yang berseberangan mungkin akan segera terlontar saat mengetahui bagaimana kondisi toilet bangsa Romawi kuno.

Dilansir dari History, Kamis (2/2/2023) toilet bangsa Romawi kuno merupakan toilet komunal yang otomatis akan digunakan bersama-sama.

Sebagian besar toilet umum ini dihubungkan oleh sistem pembuangan limbah yang disebut Cloaca Maxima, salah satu sistem limbah paling awal di dunia.

Akan tetapi, alih-alih mendapati toilet yang glamor, toilet bangsa Romawi kuno ternyata menjadi tempat yang jorok dan mengerikan, dengan atap rendah dan jendela kecil yang membuat hanya sedikit cahaya bisa masuk.

Lantas, mengapa toilet Romawi kuno begitu jorok?

Ini membuat orang terkadang tak dapat melihat lubang toilet dengan jelas dan melewatkannya, sehingga lantai menjadi kotor dan bau.

Bahkan, kondisi tersebut juga diperburuk dengan bukti yang menunjukkan toilet itu hampir tidak pernah dibersihkan.

Salah satu contohnya lagi, setiap toilet umum Romawi kuno ini hanya memiliki satu tongkat spons yang juga dipakai bersama-sama, disebut tersorium. Spons itu digunakan untuk mengelap setelah buang air besar. Ini juga tidak pernah dibersihkan.

Tak heran kalau sebuah penelitian yang dilakukan oleh Piers Mitchell dari University of Cambridge dan dipublikasikan di Parasitology menyebut toilet Romawi menjadi tempat bersarangnya penyakit.

Studi menunjukkan bahwa parasit tertentu lazim di temukan di wilayah pemerintahan Romawi.

Parasit yang dimaksud misalnya cacing cambuk, cacing gelang, dan parasit yang menyebabkan disentri. Ilmuwan juga menemukan ektoparasit, atau parasit yang hidup di luar tubuh.

"Saya telah menyimpulkan bahwa itu pasti tempat yang sangat kotor dengan kotoran dan urin di kursi dan lantai, pencahayaan buruk. Tentu bukan tempat di mana seseorang ingin menghabiskan waktu di sana," kata Ann Olga Koloski-Ostrow, profesor studi klasik di Brandeis University yang telah mempelajari Romawi kuno lebih dari 40 tahun, seperti dikutip dari Atlantic.

Belum cukup sampai disitu, hewan seperti tikus dan ular juga ditemukan di sistem pembuangan limbah. Ada catatan, orang yang terlalu lama di toilet menjadi korban gigitan ular.

Toilet juga menghasilkan metana dalam jumlah besar karena tumpukan kotoran di bawah toilet, membuat gas tersulut dan menjadi ledakan yang mengejutkan.

Dengan keburukan yang tercatat itu, orang Romawi pun sampai-sampai harus memiliki perlindungan khusus saat pergi ke toilet. Sebuah mantra pengusir setan pun dirancang dan diukir di dinding toilet umum.

Selain itu orang-orang juga membawa patung Fortuna, Dewi Keberuntungan Romawi saat harus pergi ke toilet.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/02/03/100000823/mengapa-toilet-bangsa-romawi-kuno-disebut-jorok-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke