Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Perubahan Rotasi Inti Bumi, Seperti Apa Analisisnya?

KOMPAS.com - Belum lama ini, para ilmuwan menemukan hal mengejutkan pada inti Bumi saat menganalisis data gelombang seismik dari gempa bumi.

Para ilmuwan mengatakan bahwa inti Bumi telah mengubah rotasinya. Bahkan, kemungkinan inti bumi telah berhenti berputar atau berputar mundur.

Temuan ini diungkapkan dalam sebuah studi baru, dilansir dari Euronews, Jumat (27/1/2023).

Sebenarnya, ada apa dengan inti Bumi, kenapa rotasinya berubah?

Inti Bumi, planet yang kita tinggali ini terdiri dari lapisan luar berupa logam cair, dan inti dalam Bumi terdiri dari logam padat berukuran sekitar 70 persen ukuran Bulan.

Rotasi inti Bumi berubah arah

Secara umum, inti Bumi diyakini berputar berlawanan arah jarum jam jika dilihat atau diamati dari Kutub Utara, seperti pada bagian planet Bumi lainnya.

Akan tetapi, belum lama ini, dalam sebuah studi, para peneliti telah mengamati dan menganalisis data gelombang seismik selama 60 tahun terakhir dan menemukan adanya perubahan rotasi inti Bumi.

Studi ini dilakukan oleh sekelompok peneliti di Peking University di China, yang kemudian menyimpulkan bahwa rotasi inti Bumi berhenti pada sekitar tahun 2009, dan dimulai kembali ke arah berlawanan.

"Kami pikir intinya, relatif terhadap permukaan Bumi, berputar ke satu arah dan kemudian ke arah lain, seperti ayunan," kata Xiaodong Song dan Yi Yang, penulis studi tersebut, kepada AFP.

Lebih lanjut para peneliti mengungkapkan bahwa siklus lengkap, yakni dalam satu arah dan kemudian arah lainnya, dari goyangan ini adalah sekitar 70 tahun.

Menurut peneliti studi, perubahan rotasi inti Bumi terakhir sebelum tahun 2009 terjadi pada awal 1970-an, dan rotasi berikutnya akan terjadi pada pertengahan tahun 2040-an.

Temuan perubahan rotasi inti Bumi yang kontroversial

Kendati demikian, hasil studi mengejutkan tentang perubahan rotasi inti Bumi ini masih menimbulkan perdebatan tentang sifat inti Bumi. Sebab, sangat sulit mengumpulkan informasi tentangnya.

Lantas, mengapa sulit untuk mengumpulkan informasi tentang sifat inti Bumi?

Ujung inti luar Bumi bertemu dengan mantel Bumi pada kedalaman sekitar 2.890 Km, sementara inti luar ini diyakini terbentuk dari besi cair dan nikel.

Inti dalam Bumi dimulai sekitar 5.000 Km di bawah permukaan planet, dan diperkirakan terbuat dari besi dan nikel padat, karena tekanan ekstrem yang memaksa atom-atom logam untuk menyatu.

Bagian tersebut berada di dalam inti luar cair, dan berdasarkan analisis gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa bumi, diyakini telah berputar ke arah yang sama dengan bagian Bumi lainnya.

Xiaodong Song dan Yi Yang mempelajari gelombang seismik tersebut dan menemukan adanya perubahan arah secara bertahap dari inti dalam Bumi sebagai bagian dari osilasi sekitar tujuh dekade.

Studi mereka tentang perubahan rotasi inti Bumi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.

John Vidale, seismolog di University of Southern California yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa ini merupakan studi yang sangat hati-hati dilakukan oleh para ilmuwan hebat yang menggunakan banyak data.

Kendati demikian, terkait studi perubahan rotasi inti Bumi ini, Vidale menambahkan bahwa tidak ada model yang benar-benar menjelaskan semua data yang tersedia dengan baik.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/27/190000523/misteri-perubahan-rotasi-inti-bumi-seperti-apa-analisisnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke