KOMPAS.com - Kasus Covid-19 akibat infeksi Omicron subvarian XBB 1.5 telah dilaporkan di lebih dari 38 negara di dunia, termasuk yang baru saja ditemukan di Indonesia.
Ada beberapa fakta tentang Omicron subvarian XBB 1.5 yang disebut lebih menular dan berisiko dari varian-varian virus corona penyebab Covid-19 lainnya.
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mengatakan bahwa subvarian Omicron XBB 1.5 ini berpotensi menyebabkan infeksi dan reinfeksi atau infeksi ulang yang sangat tinggi, terutama pada orang yang berisiko, disampaikan Kamis (26/1/2023).
Fakta Omicron subvarian XBB 1.5
Berikut fakta-fakta Omicron XBB 1.5, beberapa di antaranya merupakan gejala serta faktor risiko yang harus diwaspadai.
1. Omicron subvarian XBB 1.5 lebih menular
Dikutip dari Yale Medicine, sejauh ini, subvarian ini digambarkan sebagai versi virus yang paling menular, lebih efisien dalam menginfeksi dan lebih menular dibandingkan pendahulunya, yang diketahui dari cara kerja mutasi virus pada subvarian XBB 1.5 tersebut.
"Bahkan orang yang memiliki perlindungan dari vaksinasi atau kasus Covid-19 baru-baru ini telah terinfeksi,” kata spesialis penyakit menular Yale Medicine, Scott Roberts, MD.
2. Omicron XBB 1.5 dijuluki Kraken
Selain itu, fakta Omicron XBB 1.5 ini dijuluki beberapa orang sebagai Kraken atau Kraken Covid, dan merupakan turunan lain dari varian Omicron.
Alasannya, kraken adalah hewan mitos yakni monster laut multi-tentakel yang diyakini memiliki ukuran sangat besar, seperti cumi-cumi raksasa atau gurita, menurut pengetahuan Skandinavian.
Para ilmuwan menjuluki Omicron subvarian XBB 1.5 sebagai Kraken, karena alasan penyebaran Covid-19 versi varian ini yang sangat cepat.
3. Omicron XBB 1.5 ditemukan di New York
Subvarian Omicron XBB sendiri melanda Singapura beberapa waktu lalu. Namun, kemudian muncul Omicron XBB 1.5 yang merupakan turunan dari galur tersebut.
Pertama kalinya subvarian Omicron XBB 1.5 ini teridentifikasi di New York, Amerika Serikat, pada Oktober 2022. Baik Omicron XBB dan versi Kraken (subvarian XBB.1.5) adalah subvarian virus rekombinan atau hibrid.
Artinya, kedua subvarian Omicron, XBB dan Omicron Kraken tersebut terdiri dari dua galur, dalam hal ini, dua cabang dari sublineage Omicron BA.2.
4. Sebabkan gejala ringan hingga tak bergejala
Dicky menyebutkan bahwa infeksi Omicron XBB 1.5 ini dapat menyebabkan orang yang terinfeksi tidak bergejala, atau bahkan hanya bergejala ringan.
Gejala Omicron subvarian XBB 1.5 yang paling umum dilaporkan mirip gejala flu, seperti pilek hingga sakit kepala.
5. Kelompok rentan berisiko tinggi
Infeksi Omicron XBB 1.5 Kraken ini sangat berisiko tinggi mengenai kelompok rentan. Dicky menjelaskan bahwa jika subvarian ini menginfeksi kelompok rentan seperti ibu hamil, komorbid atau mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 sebanyak lebih dari dua kali, maka akan mengalami sakit yang serius.
6. Virus corona Omicron XBB 1.5 menetap lama
Salah satu penyebab long Covid dapat bertahan lama pada orang yang terinfeksi Omicron XBB 1.5 adalah karena ACE2 reseptor virus pada varian ini tak seperti virus corona pendahulunya.
Lebih lanjut Dicky menjelaskan, subvarian Omicron XBB 1.5 tidak memerlukan banyak ACE2 reseptor untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
"Cukup sedikit bisa langsung menginfeksi dan menyebabkan risiko atau potensi berat. Selain itu, kalau sudah menempel, dia (Omicron subvarian XBB 1.5) tidak akan mudah hilang dan bisa bertahan lebih lama dalam sel tubuh manusia, dibandingkan subvarian sebelumnya. Inilah yang menyebabkan potensi kerusakan (sel tubuh) yang lebih besar," jelas Dicky.
7. Keparahan Covid akibat Omicron XBB 1.5
Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian XBB 1.5 dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada galur Omicron lainnya.
Dr Robert mengatakan bahwa studi saat ini sedang berlangsung untuk mengetahui seberapa keparahan yang disebabkan oleh subvarian tersebut. Namun ia menduga bahwa infeksi Omicron subvarian XBB 1.5, mungkin tidak lebih parah.
8. Gejala Omicron XBB 1.5 serupa Covid-19 umumnya
Hingga saat ini, tidak ada bukti gejala baru atau klasik terkait infeksi Omicron subvarian XBB 1.5 ini. Adapun gejala Omicron subvarian XBB 1.5 yang umum dilaporkan di antaranya sebagai berikut.
Kendati demikian, Dicky juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi infeksi yang disebabkan oleh Omicron subvarian XBB 1.5, di antaranya dengan langkah-langkah pencegahan seperti memakai masker hingga vaksinasi booster.
https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/27/080000923/fakta-fakta-omicron-xbb-1.5-yang-lebih-menular-dari-pendahulunya