Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta-fakta Fenomena Microburst dari Nama hingga Bahayanya bagi Pesawat

KOMPAS.com - Fenomena microburst adalah kolom angin lokal yang kuat yang terjadi pada saat udara dingin turun dari dasar badai petir dengan kecepatan yang luar biasa. Berikut fakta-fakta fenomena microburst yang belum lama ini terjadi di Bekasi.

Dengan kecepatan yang luar biasa, hingga 60 mph, kolom angin ini kemudian akan menghantam tanah dan menyebar ke segala arah.

Dilansir dari Live Science, Jumat (11/11/2022), setelah kolom udara mencapai tanah dan menghempas ke luar, maka fenomena ini akan menghasilkan angin lurus hingga 100 mph.

Kecepatan angin tersebut setara dengan angin tornado EF1 pada skala Enhanced Fujita, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Ledakan microburst yang kuat dapat menciptakan kekacauan dan kerusakan hingga bermil-mil, merobohkan pohon, tiang listrik hingga kerusakan ekstrem pada bangunan.

Berikut fakta-fakta fenomena microburst yang ternyata sering terjadi di seluruh Amerika Serikat.

1. Fakta nama fenomena microburst

Ternyata istilah "microburst" diungkapkan oleh Ted Fujita, yakni seorang peneliti badai yang mengembangkan skala tornado Fujita.

Dilansir dari Britannica, T. Theodore Fujita juga yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan fenomena microburst pada tahun 1974.

Sejak mengidentifikasi fenomena tersebut, ahli meteorologi ini juga menemukan bahwa fenomena microburst turut andil sebagai penyebab beberapa kecelakaan penerbangan.

Fenomena microburst adalah peristiwa cuaca yang relatif kecil dan berlangsung beberapa menit, serta berdampak pada wilayah dengan luasan kurang dari 4 Km. Sedangkan untuk ledakan angin yang memengaruhi area yang lebih luas, Fujita menggunakan istilah "macroburst".

2. Fakta terbentuknya fenomena microburst

Fakta terbentuknya fenomena cuaca yang paling umum ini mengarah pada berkembangnya microburst yakni terjebaknya udara kering, sebuah fenomena yang terjadi ketika udara kering bercampur dengan presipitasi di awan petir.

William Gallus, profesor meteorologi dan prediksi cuaca numerik di departemen ilmu geologi dan atmosfer di Iowa State University, menjelaskan fenomena microburst.

Menurutnya, udara dingin lebih berat daripada udara hangat, sehingga gumpalan udara dingin ini dapat terjun ke tanah, dan itu menyebar dengan cepat ketika menyentuh tanah, seperti bagaimana air meledak ke samping ketika balon air dijatuhkan dan menyentuh tanah, dikutip dari Live Science.

Pada saat udara dingin dan kering ini ditarik lebih jauh oleh berat presipitasi, ini disebut pemuatan air, dan ini menyebabkan udara turun lebih cepat.

3. Fakta tipe fenomena microburst

Terdapat dua tipe microburst, yakni microburst basah dan microburst kering, tergantung di mana lokasi fenomena ini terjadi.

Fenomena microburst basah lebih sering terjadi di wilayah dengan iklim lembab, di mana sering terjadi badai petir, seperti di Amerika Serikat bagian Tenggara.

Microburst tipe ini biasanya didorong oleh entrainment udara kering dan pemuatan air.

Sedangkan fenomena microburst kering biasanya dimulai dengan masuknya udara kering karena kelembaban di tingkat atas tetapi akhirnya berubah menjadi peristiwa yang didorong oleh angin tanpa presipitasi permukaan.

Kendati dijelaskan ada dua tipe fenomena microburst, namun beberapa microburst juga dikenal sebagai hibrida, yang memiliki karakteristik tipe basah dan kering.

Menurut NOAA, fenomena microburst hibdrida ini didorong oleh beberapa pengaruh, seperti entrainment udara kering, pemuatan prespitasi, pendinginan di bawah dasar awan atau sublimasi.

4. Fakta fenomena microburst dan kecelakaan penerbangan

Sejauh ini, studi mengenai fenomena microburst masih relatif baru di bidang ilmu atmosfer.

Sebelum adanya radar Doppler di bandara hanya beberapa dekade yang lalu, fenomena microburst bertanggung jawab atas bencana bagi dunia penerbangan.

Menurut National Science Foundation (NSF), fenomena microburst sedikitnya telah menyebabkan 20 kecelakaan pesawat yang mengakibatkan lebih dari 500 kematian.

Seringkali, kecelakaan tersebut dianggap disebabkan oleh kesalahan pilot.

Bahaya fenomena microburst pada aktivitas penerbangan masih masih menjadi ancaman bagi pesawat, terutama saat pesawat lepas landas atau mendarat.

Sebab, dengan kecepatan angin hingga 100 mph, pesawat yang mencoba bermanuver melalui microburst yang kuat sama sulitnya dengan saat terbang melalui tornado.

5. Fakta sulitnya memperkirakan fenomena microburst

Mekanisme fenomena cuaca, microburst ini masih sulit dipahami. Bahkan, dengan teknologi canggih saat ini, sulit untuk mendeteksi fenomena microburst.

Kendati para ahli dapat memperkirakan lingkungan yang dapat berpotensi membentuk fenomena microburst, namun sulit untuk mengatakan di mana lokasi pasti fenomena ini akan terbentuk atau terjadi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/11/160200823/fakta-fakta-fenomena-microburst-dari-nama-hingga-bahayanya-bagi-pesawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke