Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Bintang Paling Besar di Alam Semesta?

KOMPAS.com - Di Bumi, kita akan melihat banyak bintang yang terlihat begitu kecil dan berkilau. Secara umum, kita mengetahui bahwa matahari adalah bintang terbesar, tetapi ternyata masih ada bintang paling besar di alam semesta.

Sejauh bintang-bintang berada, matahari dianggap sebagai bintang terbesar, tidak hanya bagi kehidupan di Bumi, tetapi juga ternyata telah mengkerdilkan bintang-bintang lainnya.

Apabila dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, dengan memperkecil jarak ke galaksi di mana rumah kita berada, ternyata matahari tidak lagi tampak sebagai bintang raksasa.

Jika berbicara tentang massa atau volume total sebuah bintang, menurut Phil Massey, seorang astronom di Lowell Observatory in Flagstaff, Arizona, bintang-bintang bermassa berat seringkali secara fisik tampak biasa saja.

Dikutip dari Live Science, Sabtu (24/9/2022), semakin bertambahnya usia suatu bintang, maka bintang akan cenderung mengembangkan dan melepaskan massa. Massey mengibaratkannya orang yang paling tinggi, mungkin tubuhnya tidak terlalu berat.

Jadi, apa bintang terbesar di alam semesta ini?

Dia mengungkapkan bahwa bintang paling besar di alam semesta ini, rekornya dipegang oleh bintang R136a1.

Bintang terbesar ini berada sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di Large Magellanic Cloud, sebuah galaksi kecil yang mengorbit pada galaksi Bima Sakti.

Bintang tersebut berdiameter 30 hingga 40 kali ukuran matahari kita. Sebagai perbandingan, ukuran bintang itu dengan matahari, seperti buah ceri yang diibaratkan adalah matahari kita dan bola yoga raksasa.

Massey mengungkapkan bahwa bintang paling besar di alam semesta ini relatif masih muda, diperkirakan berusia 1 juta tahun dibandingkan dengan matahari kita yang berusia 4,5 miliar tahun.

Lebih lanjut astronom ini mengatakan bahwa jika bintang terbesar di alam semesta adalah bintang dengan kriteria diameter terbesar, maka ada banyak jumlahnya.

Menurut sebuah studi pada tahun 2013 yang diterbitkan di jurnal Astronomy and Astrophysics, terdapat bintang merah yang disebut UY Scuti yang memiliki diameter super besar atau hypergiant yang berukuran 1.700 kali lipat dari Matahari.

Namun demikian, ada banyak ketidakpastian dalam menentukan diameter bintang yang berada sangat jauh, sekitar 9.500 tahun cahaya dari Bumi.

Untuk dapat mengukur dan menentukan bintang paling besar di alam semesta ini, para ilmuwan perlu mengetahui berapa banyak cahaya yang dihasilkan bintang.

Faktanya, hal itu tidak mudah dilakukan, sebab terkadang bintang tampak lebih redup saat jaraknya lebih jauh dan lebih terang saat bintang itu berada dekat.

Bintang serupa lainnya, yang juga memiliki diameter supergiant dan merupakan bintang merah, WOH G64, berusia kurang dari 5 juta tahun yang berada di Large Magellanic Cloud, and VY Canis Majoris yang berusia sekitar 8,2 juta tahun.

Kedua bintang super besar itu, kata Massey, memiliki diameter sekitar 1.500 kali diamter matahari.

"Jika salah satu dari bintang-bintang ini menggantikan matahari kita di pusat tata surya kita, mereka akan menyelimuti setiap planet bagian dalam hingga dan termasuk Jupiter. Bumi, semua planet bagian dalam akan menguap," imbuh Massey.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/28/200200123/apa-bintang-paling-besar-di-alam-semesta-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke