Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada 4 Jenis Burung Puffin di Dunia, Apa Saja?

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah tahu apa itu puffin, burung berbulu hitam dan putih yang nama dan rupanya dipakai oleh browser. Namun, tahukah Anda bahwa puffin sebetulnya tidak hanya satu jenis saja.

Ada empat spesies puffin di dunia. Tiga termasuk dalam genus Fratercula, dan satu lagi adalah Rhinocerous Auklet yang salah diberi nama beberapa tahun lalu.

Dilansir dari Ocean Portal milik Smithsonian Museum; keempatnya tinggal di belahan bumi utara, dan memiliki berbagai kemiripan ekologis, antara lain bisa "terbang" di dalam air, membawa banyak ikan-ikan kecil di paruh untuk memberi makan anak mereka, membangun sarang di dalam tanah dan hanya bisa menghasilkan dan merawat satu telur saja.

Puffin ini mendapatkan namanya dari jambulnya yang berwarna kuning. Di antara keempat spesies puffin, F cirrhata adalah yang terbesar dengan tinggi 40 cm dan berat hampir satu kilogram. Mereka juga bisa menyelam lebih dalam dari puffin-puffin lainnya hingga 105 meter.

F cirrhata tinggal di Samudra Pasifik bagian timur laut, mulai dari California Selatan hingga Arktika Alaska, serta di Rusia dan Jepang. Namun, koloni terbesarnya berada di Kepulauan Aleutian, Alaska.

Kebalikan dari puffin jambul, puffin atlantik justru adalah spesies terkecil. Tingginya hanya sekitar 29 cm dengan berat 500 gram.

Spesies ini bisa ditemukan dari Maine hingga Newfoundland dan Labrador, Greenland, Islandia, Inggris, Spanyol, Norwegia dan Rusia, meski separuh populasinya berad di Islandia.

Pada awal 1900-an, puffin atlantik diburu habis-habisan hingga tidak ada koloni sarang yang tersisa. Hingga akhirnya, pakar burung Stephen Kress membantu menghidupkan kembali koloni Maine pada dengan cara mentransplantasi anak-anak puffin dari Newfoundland pada 1970-an hingga 1980-an.

Puffin bertanduk diberi nama demikian karena saat dewasa, spesies ini memiliki tonjolan hitam pada matanya.

F corniculata banyak bersarang di kepulauan sepanjang pesisir Teluk Alaska, kepulauan Aleutia dan sepanjang pesisir Rusia. Namun, ketika musim dingin tiba, spesies ini bisa bermigrasi jauh sekali hingga mencapai Hawaii.

Fakta menarik lainnya, puffin bertanduk adalah pakar menyelam yang bisa mencapai kedalaman laut hingga 76 meter.

Rhinoceros auklet juga termasuk puffin. Namun, memang penampakannya sedikit berbeda dari ketiga puffin di atas. Inilah mengapa spesies ini sempat salah diklasifikasikan menjadi anggota suku auklet.

Namun, studi genetik terbaru tidak hanya mengonfirmasikannya sebagai puffin, tetapi juga mengungkap bahwa ketiga puffin Fratercula lain justru berevolusi dari rhinoceros auklet. Dengan kata lain, rhinoceros auklet adalah puffin yang asli.

Burung ini hidup di pesisir barat Amerika Utara dan pesisir timur Asia. Akan tetapi, pada musim panas, mereka membangun sarang di kepulauan pesisir Alaska dan Kanada.

Selain penampakannya yang berbeda, rhinoceros auklet adalah satu-satunya spesies puffin yang aktif di malam hari. Mereka hanya memberi makan anak puffin pada malam hari.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/26/160000023/ada-4-jenis-burung-puffin-di-dunia-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke