Gorila Penangkaran Keluarkan Suara Mirip Batuk dan Bersin, Apa Artinya?

KOMPAS.com - Para peneliti dalam pengamatannya terhadap gorila di Kebun Binatang Atlanta, Georgia menemukan sesuatu yang menarik.

Mereka mengamati, bahwa gorila mengeluarkan suara khusus-seperti batuk dan bersin, untuk menarik perhatian penjaga kebun binatang saat mereka lapar.

"Kami mengamati gorila di kandang dan kami memperhatikan vokalisasi aneh yang terjadi pada waktu tertentu," kata Roberta Salmi, antropolog biologi di University of Georgia dan penulis utama studi ini.

Menurutnya, seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (11/8/2022) ia telah mempelajari gorila Barat di alam liar dan apa yang ia temukan dalam pengamatan tersebut bukan sesuatu yang pernah didengar sebelumnya.

Salmi dan penjaga kebun binatang Jodi Carrigan mulai curiga, bahwa vokalisasi yang tak biasa ini adalah upaya gorila untuk mendapatkan perhatian di dekatnya. Suara itu berpotensi untuk mengekspersikan keinginan mereka akan makanan.

Peneliti pun menyebut suara itu dengan 'snough' yang merupakan gabungan dari bersin (sneeze) dan batuk (cough).

Peneliti pun lantas merancang eksperimen untuk mengeksplorasi mengapa dan kapan gorila di penangkaran ini memproduksi suara itu.

Tim pun menggunakan camcorder dan mikrofon untuk mempelajari perilaku delapan gorila di Kebun Binatang Atlanta dalam tiga kondisi.

"Kondisi pertama, kami memberi gorila hanya makana,n sedangkan pada kondisi kedua gorila ditempatkan bersama penjaga. Lalu pada kondisi ketiga penjaga memegang makanan di tangannya," jalas Salmi.

Pada kondisi pertama dan ketiga, penjaga kebun binatang posisinya jauh dari kandang untuk memastikan, bahwa gorila harus mendapatkan perhatian mereka.

"Apa yang kami lihat adalah selama kondisi ketiga, gorila mengeluarkan suara yang sangat aneh itu. Semacam campuran antara batuk dan bersin dilakukan dengan mulut terbuka lebar. Itu sangat jarang terjadi pada kawanan gorila," terang Salmi.

Setengah dari gorila yang diamati di Kebun Binatang Atlanta itu terus mengeluarkan suara batuk dan bersin selama uji coba proyek.

Mereka akan terus melakukan itu ke arah penjaga kebun binatang, hingga mendapatkan respons.

Tim menyebut, tak pernah mengamati gorila yang mengeluarkan vokalisasi semacam itu, menunjukkan bahwa panggilan itu hanya digunakan untuk mendapatkan perhatian manusia.

Temuan itu menarik perhatian Simone Pika, seorang peneliti yang mempelajari kognisi dan komunikasi hewan di University of Osnabrück, Jerman yang tak berafiliasi dengan penelitian tersebut.

"Sangat menarik mengapa gorila tak menggunakan suara itu saat berkomunikasi dengan spesies sejenis," katanya.

"Akan bagus untuk merancang eksperimen di mana gorila perlu bekerja sama dengan kelompok lain untuk mencapai tujuan dan menguji, apakah mereka akan menggunakan suara yang sama atau bahkan menciptakan suara tambahan," lanjut Pika.

Tapi mengapa menciptakan suara batuk dan bersin? Salmi pun berspekulasi bahwa mereka menirukan suara itu untum menarik perhatian penjaga karena tugas mereka adalah memeriksa kesehatan hewan.

"Jadi apa pun tanda-tanda penyakit, maka manusia akan pergi untuk melihat apa yang terjadi," ungkap Salmi.

Selain pengamatan mereka di Kebun Binatang Atlanta, Salmi dan rekan-rekannya meminta foto, video, dan kesaksian dari penjaga gorila di kebun binatang lain menggunakan survei.

Mereka menemukan, bahwa 18 dari 39 survei mencatat adanya suara snough.

“Bagian yang menarik adalah karena beberapa gorila di luar Kebun Binatang Atlanta tidak berinteraksi dengan gorila ini, mungkin saja panggilan snough telah dilakukan beberapa kali, tidak hanya oleh gorila Kebun Binatang Atlanta,” kata Salmi.

Spesies lain mungkin juga memiliki panggilan khusus untuk manusia. Kucing, misalnya, yang mengeong untuk berkomunikasi dengan kita.

Tetapi, kucing dijinakkan dan telah berevolusi selama ribuan tahun untuk menerima perawatan dari manusia.

Sementara, itu tak berlaku pada gorila. Hal ini membuat temuan menjadi semakin menarik.

Studi dipublikasikan di Plos One.