Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Bantah Gagasan soal Ada 3 Spesies T-rex, Kenapa?

KOMPAS.com - Awal tahun ini sebuah studi mengusulkan bahwa Tyrannosaurus rex atau T-rex terdiri dari tiga spesies dinosaurus terpisah.

Namun rupanya, hasil studi tersebut kini dibantah dan ditolak keras oleh kelompok peneliti lain. Mereka menyebut hanya ada satu T-rex.

Dikutip dari New Scientist, Selasa (26/7/2022) bulan Maret lalu, setelah menganalisis gigi dan tulang kaki dari 38 fosil T-rex, Scott Persons dari College of Charleston di South Caroline dan rekan-rekannya mengungkapkan ada tiga spesies T-rex.

Menurut tim peneliti tersebut, pada mulanya ada spesies awal Tyrannosaurus imperator yang kemudian berevolusi lagi menjadi dua spesies yang lebih baru, salah satunya memiliki kerangka ramping dan tulang paha tipis-disebut Tyrannosaurus regina.

Sementara, spesies kedua lebih kekar dan mempertahankan nama T-rex.

Tim juga menemukan variasi bentuk gigi di rahang bawah yang membatu dan menyebut, bahwa itu merupakan bukti lebih lanjut yang mendukung gagasan bahwa T-rex terdiri dari tiga spesies.

Namun sekarang, sebuah studi oleh James Napoli di American Museum of Natural History di New York dan rekan-rekannya telah mengkritik hasil tersebut.

Dengan menganalisis kembali data dengan metode yang membuat lebih sedikit asumsi tentang bagaimana spesimen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, tim Napoli menemukan bahwa fosil-fosil tersebut mengelompok sebagai satu kelompok, bukan sebagai spesies yang terpisah.

"Saya tak berpikir data yang mereka berikan meyakinkan. Kami menemukan, bahwa spesimen hanya mengelompok sebagai satu kelompok, menunjukkan satu kelompok saja," papar Napoli.

Tim Napoli juga mengkritisi cara tim Persons dalam mengukur gigi dinosaurus.

"Pengukuran mereka terhadap ukuran gigi tidak sesuai dengan yang kami miliki. Pada kenyataannya dalam beberapa kasus, jika gigi hilang, tim Persons mengukur ukuran soket gigi dan itu bisa menyesatkan," jelas Napoli.

Persons sendiri menanggapi kritikan itu dengan terbuka dan masih tetap mendukung argumen yang ia buat bersama timnya.

Sementara itu ahli paleontologi lain mengatakan, bahwa perdebatan ini tak sepenuhnya tertutup.

Lebih banyak fosil yang dianalisis maka dapat mengubah gambaran tersebut. Mungkin saja beberapa fosil T-rex yang tersimpan di museum, sebenarnya berasal dari spesies yang berbeda dan peneliti belum melihat sifat yang tepat.

"Masalah memahami variasi pada T-rex atau spesies lain itu tergantung pada ukuran sampel," papar Thomas Carr, dari Carthage College di Wisconsin.


Menurutnya, bukti yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa T-rex terdiri lebih dari satu spesies adalah dengan memiliki ukuran sampel setidaknya 70 spesimen, yang secara statistik dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yang juga punya sampel yang jelas dan terpisah.

Sampel juga memiliki fitur yang berbeda satu sama lain, yang terlihat sepanjang hidup mereka.

Sedangkan Martin Kundrát dari Uppsala University di Swedia berpendapat, bahwa mempelajari T. rex sebagai satu spesies untuk saat ini adalah yang paling masuk akal.

“Kami masih kurang memahami karakteristik kritis dari predator puncak ini. Termasuk bagaimana fitur berbeda antara jenis kelamin dan variabilitas geografis,” katanya.

Bahkan jika T-rex ada beberapa spesies, mungkin tak akan terlihat dalam catatan fosil.

Jika kita bisa melihat mereka saat hidup, mungkin baru akan terlihat perbedaannya. Misalnya dalam warna atau perilaku atau aspek yang tak terlihat dalam catatan fosil, yang akan membuat jelas ada lebih dari satu spesies.

Studi ini dipublikasikan di Evolutionary Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/27/130300823/peneliti-bantah-gagasan-soal-ada-3-spesies-t-rex-kenapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke