Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Burung yang Lakukan Migrasi Menurun, Apa Sebabnya?

KOMPAS.com - Burung yang bermigrasi menurun secara global karena pengaruh aktivitas manusia.

Penelitian baru dari University of East Anglia menunjukkan, bahwa terjadi penurunan migrasi populasi burung ke wilayah-wilayah yang memiliki lebih banyak infrastruktur manusia.

Selain itu penurunan migrasi terlihat pada wilayah dengan kepadatan populasi manusia dan tingkat perburuan yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, degradasi habitat dan perubahan iklim pun tak luput berperan dalam mendorong penurunan migrasi jangka panjang.

Tim berharap hasil studi ini dapat membantu menginformasikan cara terbaik untuk menargetkan upaya konservasi.

"Kita tahu bahwa burung yang bermigrasi mengalami penurunan yang lebih besar daripada spesies yang tidak bermigrasi, tetapi tidak jelas mengapa," kata James Gilroy, peneliti dari University of East Anglia.

Dan ternyata spesies yang bermigrasi ini paling sering terkena dampak manusia.

Seperti dikutip dari Science Daily, Rabu (29/6/2022) tim peneliti setidaknya mengidentifikasi 16 ancaman yang disebabkan manusia terhadap burung yang bermigrasi.

Termasuk di dalamnya adalah infrastruktur yang terkait dengan gangguan dan tabrakan burung, konversi lahan dari habitat alami ke lahan manusia, serta perubahan iklim.

Kemajuan dalam citra satelit memungkinkan tim untuk memetakan masing-masing dari 16 ancaman di seluruh Eropa, Afrika, dan Asia Barat. Tim juga menciptakan peta tekanan perburuan skala besar pertama di seluruh wilayah.

Sebanyak 103 spesies burung yang bermigrasi dipelajari menggunakan kumpulan data skala besar, termasuk banyak spesies yang menurun dengan cepat seperti tekukur penyu dan burung Cuckoo.

Tim menghitung 'skor ancaman' untuk faktor-faktor seperti hilangnya habitat dan perubahan iklim, di seluruh lokasi pengembangbiakan, serta rentang non-pengembangbiakan.


Mereka kemudian mengeksplorasi hubungan antara skor ancaman ini dan tren populasi burung yang dihitung dari 1985 hingga 2018 oleh Pan-European Common Bird Monitoring Scheme (PECBMS).

"Kami menemukan bahwa modifikasi manusia dari lanskap di kisaran distribusi burung di Eropa, Afrika, dan Asia Barat dikaitkan dengan penurunan jumlah lebih dari 100 burung migrasi Afro-Eurasia," papar laire Buchan, peneliti lain yang terlibat.

Modifikasi lanskap yang dimaksud adalah hal-hal seperti jalan, bangunan, saluran listrik, turbin angin dan segala sesuatu yang tak alami.

Salah satu dampak terbesarnya akan membunuh burung secara langsung, misalnya terbang ke turbin angin, gedung, tersengat listrik, ditabrak kendaraan atau diburu.

"Temuan kami penting karena kami perlu memahami di mana spesies yang menurun paling terpengaruh oleh manusia dalam migrasi musiman mereka," kata Aldina Franco yang juga merupakan peneliti studi.

"Menentukan dengan tepat di mana burung paling sering terpapar ancaman ini dapat membantu kami menargetkan tindakan konservasi," imbuhnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/30/200500223/jumlah-burung-yang-lakukan-migrasi-menurun-apa-sebabnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke