Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Planet Saturnus Memiliki Cincin? Sains Jelaskan

KOMPAS.com - Pada 24 Juni 2022 lalu, fenomena planet sejajar menghadirkan 5 planet berada segaris dengan Bulan, salah satunya Saturnus. Salah satu keunikan planet terbesar kedua di Tata Surya ini adalah cincin yang melingkarinya.

Fenomena planet sejajar pada 24 dan 25 Juni ini, Saturnus menjadi salah satu dari lima planet yang berkonjungsi dengan Bulan, selain itu ada Merkurius, Venus, Mars dan Jupiter.

Saturnus adalah planet keenam yang terdekat dari Matahari. Sejak pertama kali ditemukan teleskop Galileo di tahun 1610, Saturnus menjadi planet yang mencuri perhatian lantaran memiliki cincin yang mengitari permukaannya.

Para ilmuwan pun berlomba-lomba untuk mengungkapkan penyebab Saturnus mempunyai cincin dengan ukurannya yang sangat besar itu.

Rahasia alam semesta kali ini mambahas lebih dalam kenapa Saturnus memiliki cincin.

Dilansir dari laman NASA Solar System Exploration, Jumat (24/6/2022) seperti Jupiter yang merupakan planet raksasa gas, Saturnus adalah planet yang sebagian besar terbuat dari hidrogen dan helium.

Menariknya, Saturnus ternyata bukan satu-satunya planet yang memiliki cincin. Kendati demikian, tidak ada cincin yang dinilai semenakjubkan atau serumit pada planet Saturnus.

Planet ini memiliki banyak debu, partikel, dan es di permukaannya. Material tersebut diduga terperangkap oleh gravitasi.

Sementara, cincin saturnus muncul karena panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh sisa-sisa benda langit yang dahulu mengitari planet itu.

Sejumlah ilmuwan memperkirakan bahwa ukuran Saturnus yang mungkin terlalu besar, menyebabkan tarikan gravitasinya pun kuat. Sehingga mampu menarik benda langit di luar angkasa.

Beberapa di antaranya bahkan berukuran sebesar bangunan, dan diduga menyebabkan kenapa Saturnus memiliki setidaknya 62 bulan.

Lantas, kenapa ada cincin di Saturnus?

Para ilmuwan menduga satelit alami Saturnus disebut berkontribusi untuk memberikan debu ke cincinnya, serta menyerap debu-debu itu.

Seperti dilansir dari Universe Today, Jumat (24/6/2022) ilmuwan lain mengungkapkan teori mengenai bagaimana semua materi awal erakumulasi di cincin Saturnus dikarenakan serangkaian tumbukan asteroid.

Tumbukan asteroid pada Bulan di Saturnus menyebabkan sisa-sisa dari material itu tertarik oleh gravitasi dan pada akhirnya membentuk cincin. Artinya, cincin planet Saturnus terbuat dari sisa-sisa material tumbukan asteroid.

Cincin yang melingkari Saturnus juga diprediksi telah terbentuk sejak 4,5 miliar tahun yang lalu.

Ukuran planet Saturnus

Untuk diketahui, planet Saturnus memiliki ukuran 9 kali lebih lebar dari Bumi dengan jarak hingga 58.232 kilometer. Jika diibaratkan Bumi seukuran nikel, maka Saturnus sebesar bola voli.

NASA menyebut, planet itu juga memiliki keunikan pada Bulan-bulannya. Permukaan Titan, yakni Bulan terbesar kedua di Tata Surya yang dimiliki Saturnus diselimuti kabut. Sementara Phoebe dipenuhi oleh kawah di permukaannya.

Saat ini, Saturnus tercatat memiliki 53 bulan yang sudah dikonfirmasi ditambah dengan 29 bulan tambahan yang masih menunggu konfirmasi untuk penamaannya.

Lingkungan Saturnus tidak cocok untuk kehidupan manusia karena suhu, tekanan, dan materialnya terlalu ekstrem dan mudah berubah bagi organisme untuk beradaptasi.

Planet Saturnus adalah tempat yang tidak mungkin bagi makhluk hidup untuk bertahan, hal yang sama tidak berlaku untuk beberapa dari banyak bulannya.

Namun, satelit alami seperti Enceladus dan Titan yang memiliki lautan dalam menurut NASA mungkin dapat mendukung kehidupan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/25/170200723/kenapa-planet-saturnus-memiliki-cincin-sains-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke