Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Planet Sejajar Kembali Terjadi pada 25 Juni 2022, Apa Bedanya?

Kendati begitu, sebenarnya tidak hanya lima planet di atas saja yang sejajar melainkan Uranus juga turut di dalamnya.

Akan tetapi dikarenakan kecerlangan Uranus hanya mencapai +5,9 dan adanya polusi cahaya, menyebabkan planet ini tak bisa dilihat dengan mata telanjang yang membutuhkan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, Uranus akan mengalami okultasi oleh bulan pada 25 Juni 2022.

“Terhalangnya objek langit oleh objek langit yang secara visual tampak lebih besar (biasanya bulan). (Uranus) terhalangi untuk beberapa saat,” kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Uranus mengalami okultasi oleh Bulan sebelum subuh untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi (kecuali Sulawesi Utara).

Okultasi saat subuh terjadi untuk wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku, sedangkan okultasi setelah subuh terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat.

Waktu fenomena planet sejajar 25 Juni 2022

Fenomena planet sejajar kali ini masih bisa disaksikan dari seluruh hamparan langit Indonesia, asalkan cuaca cerah, tak ada polusi cahaya, dan tidak terhalang medan pandang.

Adapun parade langit pada 25 Juni 2022 bisa disaksikan dalam waktu yang sama dengan fenomena planet sejajar pada 24 Juni 2022.

Pengamatan dapat dilakukan di arah timur memanjang ke tenggara dalam periode waktu 72-24 menit sebelum matahari terbit atau sekitar pukul 04.30 hingga 05.30 waktu setempat, dikarenakan setiap daerah mempunyai waktu terbit matahari yang berbeda.

Berbedanya waktu terbit matahari untuk setiap wilayah dikarenakan garis bujur dan lintang geografisnya tidak sama.

Untuk mengecek kemunculan setiap planet di masing-masing daerah dapat dicek melalui https://www.timeanddate.com/astronomy/night/. Sedangkan untuk mengetahui waktu munculnya matahari bisa dicek melalui https://www.timeanddate.com/sun/ atau https://www.suncalc.org/.

Tahapan kemunculan dan menghilangnya planet sejajar

Andi menambahkan, dalam fenomena planet sejajar 25 Juni, bulan membersamai kesejajaran planet, bahkan masih akan berlangsung hingga 27 Juni mendatang, sehingga jika dimasukkan dalam fenomena ini akan terjadi konjungsi septet atau rangkap tujuh, yaitu Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan.

Empat planet yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dapat dilihat secara kasat mata atau tanpa menggunakan alat bantu.

Untuk waktu terbitnya, diawali dengan Saturnus, disusul Jupiter, Mars, Uranus, Venus, dan paling terakhir Merkurius.

Sehingga waktu untuk menyaksikan pengamatan yang paling sempurna dari keenam planet terletak sejajar dalam rentang pukul 04.30-05.30 waktu setempat.

Sementara itu, planet yang redup akan memudar paling cepat, seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya matahari sebelum terbit. Nantinya, Jupiter dan Venus akan terbit paling akhir.

Tidak menimbulkan bayangan

Andi menegaskan, kecerlangan planet tidak secerah matahari maupun bulan purnama yang dapat menimbulkan bayangan.

Sehingga, planet-planet ini tidak menghasilkan bayangan sebagaimana bulan purnama maupun matahari.

“Kalau ketampakan planetnya, selama cuaca cerah, langit bersih, tidak ada polusi cahaya dan tidak ada penghalang yang menghalangi medan pandang, planet-planet ini akan tampak jelas memanjang dari timur rendah ke tenggara bahkan dekat zenit,” pungkas Andi.

Fenomena planet sejajar terjadi setiap 18-19 tahun sekali, yang kemungkinan besar akan kembali terjadi pada tahun 2041/2042.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/25/090200023/fenomena-planet-sejajar-kembali-terjadi-pada-25-juni-2022-apa-bedanya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke