Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lumba-lumba Lacak Keberadaan Teman Lewat Pipisnya

KOMPAS.com - Anda mungkin bisa dengan mudah mengenali teman melalui suara atau parfum yang mereka kenakan.

Namun pertanyaannya, bagaimana cara hewan seperti lumba-lumba hidung botol mengenali kawanannya?

Sebuah studi yang dipublikasikan di Science Advances, mengungkapkan fakta menarik mengenai cara lumba-lumba hidung botol ini mengetahui keberadaan sang teman.

Seperti dikutip dari Phys, Jumat (20/5/2022) peneliti menyebut bahwa lumba-lumba hidung botol mengenali teman mereka dari kejauhan melalui rasa urine dan juga siulan khasnya.

"Lumba-lumba menjaga mulutnya tetap terbuka dan mengambil sampel urine lebih lama dari lumba-lumba yang dikenalnya daripada yang tak dikenalnya," tulis Jason Bruck, penulis pertama studi dari Stephen F. Austin State University di Texas.

Temuan ini pun menjadi hal yang penting, karena menjadi bukti vertebrata pertama yang melakukan pengenalan sosial melalui indra perasa.

Menurut peneliti penggunaan rasa bisa sangat bermanfaat di laut terbuka, karena gumpalan urine bertahan beberapa saat setelah seekor hewan pergi.

Hal tersebut membantu lumba-lumba mengetahui kehadiran individu lain, meski tak memberikan sinyal kehadirannya secara vokal.

Dalam studi ini, tim peneliti memberikan delapan lumba-lumba dengan paparan sampel urine dari individu yang dikenal dan tak dikenal.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa mereka menghabiskan waktu sekitar tiga kali lebih lama untuk mengambil sampel urine dari lumba-lumba yang mereka kenal.

Pemeriksaan alat kelamin, di mana lumba-lumba mengunakan rahangnya untuk menyentuh alat kelamin individu lain, memang merupakan hal yang biasa dalam interaksi sosial mereka. Perilaku itu memberikan kesempatan yang baik untuk mempelajari rasa urine lumba-lumba lain.


Sementara pada bagian kedua percobaan, tim memasangkan sampel urine dengan rekaman siulan khas yang dimainkan melalui speaker bawah air.

Siulan itu disesuaikan dengan lumba-lumba yang memiliki sampel urin sama. Hasilnya lumba-lumba akan tetap berdekatan lebih lama ketika vokalisasi cocok dengan sampel urin.

"Tidak setiap hari ilmuwan menemukan bukti penggunaan sinyal dalam sistem vokal non-manusia. Ini cukup menarik," ungkap Bruck kepada AFP.

Lumba-lumba memang memiliki dunia sosial yang kaya. Jadi mungkin akan menguntungkan bagi mereka untuk mengenali teman seperti halnya bagi mereka untuk mengenali musuh potensialnya.

Lalu bagaimana urine bisa menjadi tanda khas seekor lumba-lumba?

Tim menyebut, bahwa lipid kemungkinan bertanggung jawab atas tanda kimia yang dimiliki lumba-lumba.

"Mengingat ketrampilan pengenalan yang terungkap dalam penelitian, kami berpikir bahwa kemungkinan lumba-lumba juga dapat mengekstrak informasi lain dari urine, seperti keaadan reproduksi atau menggunakan feromon untuk memengaruhi perilaku satu sama lain," tulis peneliti.

Namun, polusi yang disebabkan manusia seperti tumpahan minyak atau limpasan kimia lainnya dikhawatirkan dapat menghambat kemampuan lumba-lumba untuk memberi sinyal satu sama lain dan memberikan kerugian lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/22/090300823/lumba-lumba-lacak-keberadaan-teman-lewat-pipisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke