KOMPAS.com - Pada sungai yang alirannya lambat, airnya akan menjadi subur sekali untuk pertumbuhan ganggang dan tanaman pengganggu lainnya, keadaan ini disebut eutrofikasi.
Peristiwa ini disebabkan oleh senyawa yang dapat berasal dari kotoran hewan, pupuk, dan limbah yang dicuci oleh hujan atau irigasi ke badan air melalui limpasan permukaan.
Eutrofikasi merupakan salah satu masalah ekologi yang serius, yang terjadi di sumber air terbuka seperti danau, sungai, dan waduk.
Eutrofikasi ditandai dengan pertumbuhan alga dan tanaman yang padat.
Eutrofikasi juga dapat terjadi secara alami selama ribuan tahun seiring dengan bertambahnya usia danau dan terisi oleh sedimen.
Di samping itu, aktivitas manusia berada di urutan teratas yang mempercepat laju eutrofikasi melalui pelepasan polutan.
Polutan yang menyebabkan eutrofikasi adalah fosfat dan nitrat, baik dari sumber titik maupun nontitik ke dalam sistem air.
Jenis-jenis eutrofikasi
Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut adalah jenis-jenis eutrofikasi:
1. Eutrofikasi alami
Proses akumulasi, aliran, dan penambahan nutrisi ke badan air yang menyebabkan perubahan produksi primer dan komposisi spesies komunitas disebut eutrofikasi alami.
Sebagaimana yang disebutkan, eutrofikasi alami telah terjadi selama ribuan tahun.
2. Eutrofikasi akibat manusia
Pembukaan lahan dapat mempercepat limpasan tanah sehingga lebih banyak nutrisi seperti fosfat dan nitrat dipasok ke danau dan sungai.
Selain itu, nutrisi tambahan juga dipasok oleh pupuk yang digunakan di peternakan, termasuk peternakan ikan, pabrik pengolahan, dan juga limbah yang tidak diolah.
Proses pengayaan air oleh nutrisi juga dapat terjadi secara alami.
Namun, seringkali aktivitas manusia meningkatkan laju eutrofikasi secara drastis.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/20/203200223/eutrofikasi--penyebab-dan-jenis-jenisnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.