Gonore adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan berbagi vibrator atau mainan seks yang belum dicuci.
Bakteri penyebab gonore dapat menginfeksi serviks, saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh (uretra), rektum, dan yang lebih jarang bisa menginfeksi tenggorokan atau mata.
Gonore pada wanita, infeksinya dapat ditularkan dari wanita hamil ke bayinya, sehingga jika hamil dan mungkin menderita gonore, penting untuk menjalani tes dan perawatan sebelum bayi lahir.
Tanpa pengobatan, gonore dapat menyebabkan kebutaan permanen pada bayi yang baru lahir.
Gonore tidak menular melalui ciuman, pelukan, kolam renang, dudukan toilet atau mandi bersama, handuk, cangkir, piring atau peralatan makan. Bakteri tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia.
Gejala penyakit gonore
Dikutip dari NHS, sekitar 1 dari 10 pria yang terinfeksi dan hampir setengah dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami gejala apa pun.
Tanda infeksi gonore pada pria meliputi buang air kecil yang menyakitkan, keluarnya cairan seperti nanah dari ujung penis, dan nyeri atau bengkak pada satu testis.
Sementara itu, gejala infeksi gonore pada wanita meliputi peningkatan keputihan, buang air kecil yang menyakitkan, sakit perut atau panggul, serta pendarahan vagina di luar siklus menstruasi seperti setelah berhubungan seksual.
Pengobatan penyakit gonore
Gonore biasanya diobati dengan suntikan antibiotik tunggal, yang umumnya melalui bokong atau paha. Dengan pengobatan yang efektif, sebagian besar gejala akan membaik dalam beberapa hari.
Biasanya penderita disarankan untuk kembali ke dokter dalam satu atau dua minggu setelah perawatan untuk melihat perkembangan penyakit.
Saat seseorang mengalami gonore, penderita harus menghindari berhubungan seks sampai benar-benar tidak memiliki infeksi.
Komplikasi penyakit gonore
Keberhasilan pengobatan gonore sebelumnya tidak membuat tubuh kebal untuk tertular lagi. Dituliskan Mayoclinic, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Gonore dapat menyebar ke dalam rahim dan saluran tuba, menyebabkan penyakit radang panggul (PID). PID dapat menyebabkan jaringan parut pada tuba, risiko komplikasi kehamilan dan infertilitas yang lebih besar.
PID membutuhkan perawatan sesegera mungkin.
Gonore dapat menyebabkan tabung kecil melingkar di bagian belakang testis di mana saluran sperma berada (epididimis) menjadi meradang (epididimitis). Epididimitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas.
Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar melalui aliran darah dan menginfeksi bagian lain dari tubuh termasuk persendian.
Selain itu, mungkin terjadi demam, ruam, luka kulit, nyeri sendi, pembengkakan dan kekakuan.
Memiliki gonore membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan AIDS. Orang yang memiliki gonore dan HIV dapat menularkan kedua penyakit lebih mudah kepada pasangannya.
Bayi yang tertular gonore dari ibunya saat lahir dapat mengalami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/15/200200923/mengenal-gonore-penyakit-menular-seksual-yang-dapat-menyerang-pria-dan