Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paparan BPA Meningkatkan Risiko Asma pada Anak Perempuan, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa paparan bisphenol A atau BPA selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko asma pada anak perempuan.

Hasil tersebut didapatkan dari penelitian terhadap lebih dari 3.000 pasang ibu dan anak dari enam negara di Eropa termasuk Spanyol, Prancis, Yunani, Norwegia, Belanda, dan Inggris.

Para peneliti juga menemukan ada hubungan yang signifikan antara tingkat BPA dalam urine ibu dengan risiko asma dan mengi yang akan dialami anak perempuan.

Akan tetapi, studi yang dipublikasikan di jurnal Environment International pada 18 Maret 2022 ini tidak menunjukkan keterkaitan BPA dengan asma pada anak laki-laki.

Penulis utama studi dari Barcelona Institute for Global Health Alicia Abellan, memaparkan bahwa kandungan BPA kemungkinan mengganggu sistem pernapasan janin di dalam kandungan.

"Kami percaya bahwa efeknya mungkin karena fakta bahwa bisphenol dapat melintasi penghalang plasenta dan mengganggu sistem pernapasan serta kekebalan anak selama fase perkembangan," kata Abellan.

Salah satu penulis studi sekaligus Direktur Pediatri Lingkungan di NYU Langone Health, Dr Leonardo Trasande, mengatakan mungkin ada beberapa hal yang dapat menjelaskan mengenai temuan tersebut.

"BPA adalah estrogen sintetis, dan hormon seks membentuk hampir setiap fungsi tubuh selama perkembangan janin," ungkap Trasande dilansir dari CNN, Sabtu (19/3/2022).

"BPA juga berkontribusi terhadap peradangan dan mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Jadi ada sejumlah pola yang sesuai dengan penjelasannya," tambahnya.

Tim peneliti menggunakan sampel urine yang dikumpulkan dari ibu hamil antara tahun 1999 hingga 2010, ketika BPA masih sangat umum digunakan. Kemudian, mereka menemukan kandungan BPA pada 90 persen sampel urine peserta penelitian.

Anak-anak yang lahir dari ibu tersebut juga diperiksa paru-parunya dengan tes spirometri pada usia 7 sampai 11 tahun, sementara para ibu diharuskan untuk mengisi kuesioner tentang mengi maupun fungsi paru-paru anak mereka.

Menurut penelitian tersebut, dari beberapa jenis bisfenol yang dianalisis, BPA adalah satu-satunya zat yang terkait dengan gejala pernapasan seperti asma dan mengi selama usia sekolah dasar.

“Hasilnya cukup signifikan dan tampaknya sejalan dengan evaluasi ulang Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) terbaru tentang risiko terhadap kesehatan masyarakat terkait paparan BPA,” beber ilmuwan yang tidak terlibat dalam studi Maricel Maffini.


Lebih lanjut, Maffini mengatakan EFSA telah mengidentifikasi sistem kekebalan manusia dapat dipengaruhi toksisitas BPA, termasuk efek seperti asma, alergi, dan mengi.

Para peneliti juga menganalisis jenis bisphenol F maupun bisphenol S, yang dijual produsen sebagai pengganti plastik BPA free. Hasilnya ditemukan tingkat BPF dan BPS yang sangat rendah dalam sampel urine peserta, dan tidak menemukan hubungan yang konsisten dengan fungsi pernapasan.

Kendati demikian, penelitian pada hewan justru menemukan dampak BPS pada perkembangan prenatal yang berkaitan dengan masalah perkembangan embrio ataupun kelahiran prematur.

Trasande berkata studi ini memberikan bukti adanya hubungan antara BPA dengan gangguan pernapasan seperti asma.

Pasalnya, studi sebelumnya yang melibatkan populasi lebih kecil menunjukkan hubungan yang tidak konsisten terkait BPA dengan gangguan pada sistem pernapasan.

Bahaya BPA pada orang dewasa

Tak hanya pada anak, paparan BPA juga memengaruhi kesehatan orang dewasa dan telah dikaitkan dengan beberapa kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, obesitas, hingga disfungsi ereksi.

Selain itu, studi tahun 2020 juga menunjukkan keterkaitan kematian dini dengan paparan BPA. Tim peneliti menyampaikan seseorang yang memiliki kadar bisphenol A lebih tinggi dalam urine mereka meningkatkan risiko kematian hingga 49 persen dalam 10 tahun ke depan.

Umumnya, BPA dapat ditemukan dalam wadah minuman, botol susu, lapisan makanan kaleng, sealant gigi dan mainan.

Lantaran dianggap berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan BPA pada botol bayi dan cangkir sippy, serta pada kemasan susu formula.

Lantas, bagaimana cara kita agar terhindari dari BPA?

Menjawab hal itu, Trasande menyarankan Anda untuk membatasi paparan BPA dengan menghindari plastik dalam kegiatan sehari-hari.

"Saat menggunakan plastik, jangan pernah memasukkannya ke dalam microwave atau mesin pencuci piring, karena panasnya dapat merusak lapisan dan membuatnya lebih mudah diserap," jelasnya.

Selain itu, dia juga merekomendasikan beberapa upaya sebagai cara menghindari BPA, antara lain:

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/21/130300723/paparan-bpa-meningkatkan-risiko-asma-pada-anak-perempuan-studi-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke