Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Samping Vaksin pada Penderita Anxiety, Apakah Ada?

KOMPAS.com - Pada penderita anxiety, vaksinasi dan potensi efek sampingnya bisa menjadi penyebab kecemasan. Hal inilah yang dirasakan oleh MF, seorang laki-laki berusia 18 tahun dari Padang. Dia pun mengirimkan pertanyaannya ke subrubrik Halo Prof! Kompas.com:

"Apakah efek samping atau bagaimana sensasi seorang penderita anxiety atau GERD setelah divaksin? Saya takut setelah di vaksin anxiety saya kambuh dan napas saya akan sesak. Terima kasih."

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

Halo Bapak MF! Terima kasih atas pertanyaanya, ya.

Cemas terkait vaksin adalah reaksi normal. Namun, cemas ini perlu dikelola, agar Anda dapat secara jernih berpikir dan mengambil keputusan secara sadar untuk divaksinasi.

Pada individu dengan gangguan kecemasan ataupun penderita GERD atau psikosomatik, umumnya efek samping atau sensasi yang muncul adalah saat prosedur vaksinasi dilakukan. Efek samping disebabkan oleh kecemasan terhadap vaksin dan bukan akibat produk vaksin itu sendiri.

Sensasi tersebut muncul akibat kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, tetapi tidak berbahaya dan bersifat sementara (kurang lebih 20 detik).

Sensasi yang muncul dapat berupa serangan panik ataupun serangan kecemasan dengan gejala, seperti jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, kliyengan, sakit kepala, nyeri atau tegang pada otot, kram pada anggota gerak, tekanan darah meningkat ataupun menurun, diare, buang air kecil sering dan sulit ditahan, nyeri ulu hati atau keluhan tidak nyaman pada perut, hingga rasa seperti akan pingsan.

Namun, gejala ini berbeda dengan reaksi anafilaksis terhadap vaksin (reaksi alergi berat terhadap vaksin) karena tidak ditemukan penyebab fisik.

Serangan panik atau serangan kecemasan dapat dicegah dengan menciptakan ruang vaksinasi yang nyaman dan kondusif. Walaupun serangan terjadi, tidak perlu khawatir, tenaga medis di tempat siap untuk memberikan dukungan dan intervensi segera.

Pencegahan mandiri dapat dilakukan dengan latihan relaksasi, mengalihkan kecemasan dengan teknik grounding, stop membaca berita hoaks, mempersiapkan mental, dan apabila diperlukan mengonsumsi obat cemas di pagi hari. Jika kecemasan masih terus berlanjut segera konsultasi dengan psikiater Anda untuk penanganan lebih lanjut.

Semoga jawabannya membantu, ya. Terima kasih.

dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K)

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Konsultan Psikiatri Anak & Remaja

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Ajukan pertanyaan Anda dengan mengisi formulir di laman ini. Pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh dokter atau ahli terkait.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/31/160000823/efek-samping-vaksin-pada-penderita-anxiety-apakah-ada-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke