Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lawan Omicron, Antibodi Penetralisir Vaksin Pfizer Turun 41 Kali Lipat

Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah menerima dua dosis vaksin dan memiliki antibodi dari infeksi sebelumnya sebagian besar mampu menetralkan varian Omicron. Ahli menyebut, kemungkinan dosis booster vaksin dapat membantu untuk menangkis infeksi.

"Ada penurunan efikasi dari vaksin (Pfizer) yang sangat besar dalam netralisasi varian Omicron dibanding varian lain," ungkap Alex Sigal, seorang profesor di Institut Penelitian Kesehatan Afrika, mengatakan di Twitter.

Dalam data yang diunggah ke laman web lab, laboratorium menguji darah dari 12 orang yang sudah divaksin lengkap dengan menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech. Untuk informasi, data awal dalam laporan itu belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Dilansir dari Reuters, Selasa (7/12/2021), menurut laporan tersebut, antibodi dalam darah milik lima dari enam orang yang sudah vaksin dan sebelumnya terinfeksi Covid-19 masih bisa menetralkan varian Omicron.

"Hasil ini lebih baik dari yang saya harapkan. Semakin banyak antibodi yang Anda dapatkan, semakin besar kemungkinan Anda terlindungi dari Omicron," kata Sigal di Twitter.

Dia mengatakan laboratorium belum menguji varian terhadap darah dari orang yang telah menerima dosis booster, karena belum tersedia di Afrika Selatan.

Menurut laporan, laboratorium mengamati penurunan 41 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir terhadap varian Omicron.

Sigal mengatakan di Twitter bahwa angka tersebut kemungkinan akan berubah ketika labnya melakukan lebih banyak eksperimen.

Antibodi penetralisir merupakan indikator respons kekebalan tubuh. Para ilmuwan percaya, jenis sel lain seperti sel B dan sel T juga dirangsang oleh vaksin dan membantu melindungi dari efek virus corona.

Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu, telah memicu alarm secara global akan lonjakan infeksi lainnya, dengan lebih dari dua lusin negara dari Jepang hingga Amerika Serikat melaporkan kasus tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian Omicron sebagai variant of concern pada 26 November.

Hingga saat ini, tidak ada bukti yang mendukung perlunya vaksin baru yang dirancang khusus untuk mengatasi varian Omicron yang memiliki jauh lebih banyak mutasi.

Belum ada data signifikan tentang bagaimana vaksin dari Moderna (MRNA.O), Johnson & Johnson (JNJ.N) dan obat lain bertahan terhadap varian Omicron. Semua produsen, termasuk Pfizer dan BioNTech, diharapkan merilis data mereka sendiri dalam beberapa minggu.

CEO BioNTech Ugur Sahin mengatakan kepada NBC News pada hari Selasa (7/12/2021) bahwa produsen obat mungkin memiliki data baru berkaitan dengan varian Omicron pada hari ini atau besok.

Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci mengatakan pada hari Selasa (7/12/2021), bukti awal menunjukkan bahwa varian Omicron dari virus corona kemungkinan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak terlalu parah.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/08/160000823/lawan-omicron-antibodi-penetralisir-vaksin-pfizer-turun-41-kali-lipat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke