Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elang Terbesar yang Pernah Hidup Ini Pilih Organ Mangsanya Dulu untuk Disantap

KOMPAS.com - Elang berukuran raksasa pernah hidup di Selandia Baru. Elang Haast ini memiliki berat mencapai 15 kilogram, cakar dengan panjang 9 sentimeter, serta lebar sayang memanjang hingga 3 meter.

Meski sudah punah, rupanya peneliti masih tertarik untuk mempelajari elang raksasa ini.

Pasalnya, para ilmuwan telah lama memperdebatkan apakah elang Haast (Hieraaetus moorei) ini adalah pemangsa seperti elang modern atau pemakan bangkai seperti burung pemakan bangkai.

Perdebatan tersebut muncul karena kaki dan cakarnya menyerupai elang. Hanya saja, fitur tengkoraknya, seperti burung pemakan bangkai, mengisyaratkan bahwa fiur disesuaikan untuk memakan hewan yang sudah mati.

Mengutip Live Science, Minggu (5/12/2021), peneliti pun berusaha menjawab pertanyaan itu dengan menggunakan model dan simulasi digital untuk membandingkan elang Haast yang disebut terbesar yang pernah hidup, dengan elang modern, serta burung nasar yang masih hidup.

Peneliti memodelkan otot dan menganalisis lusinan penanda pada tulang untuk menentukan bagian kaki dan tengkorak mana yang bekerja paling keras saat elang berburu dan makan.

Analisis tengkorak dan cakar burung pun berhasil menunjukkan dengan tepat perilaku makan burung tersebut.

Hasilnya peneliti menemukan, selama perilaku tertentu seperti mencengkeram mangsa dengan kakinya, elang Haast mirip dengan elang lainnya.

Elang terbesar yang pernah hidup di Selandia Baru ini pun memiliki paruh yang berpotensi memberikan gigitan maut yang juga sangat mirip elang.

Namun, pada elang ini, neurokranium atau tempat semua otot leher menempel jauh lebih mirip burung pemakan bangkai.

Hal itu disampaikan Anneke van Heteren, penulis utama studi baru dan Kepala Bagian Mammalogi di Koleksi Zoologi Negara Bagian Bavaria di Munich.

Van Heteren mengatakan bahwa meski elang Haast membunuh seperti elang, ia memakannya dengan cara yang sama seperti burung nasar melahap bangkai.

"Elang Haast memasukkan kepalanya ke dalam bangkai dan kemudian menarik dan menelan organ serta potongan ototnya," jelas van Heteren.

Sebagai informasi, elang Haast biasanya menyantap burung moa, burung besar dengan bobot mencapai 200 kg dan tak bersayap yang sudah punah 800 tahun yang lalu.

"Moa ini tak hanya mati karena usia tua, mereka juga diburu secara aktif oleh elang Haast," kata van Heteren.

Secara penampilan pun ternyata elang raksasa ini memiliki kesamaan dengan burung nasar, yaitu kepala botak. Hal tersebut juga tergambar pada lukisan gua Maori.

Burung yang dianggap sebagai elang Haast bagian tubuhnya diwarnai, sedangkan kepalanya tidak.

"Itu benar-benar memperkuat gagasan bahwa ia makan seperti burung nasar dengan kepala yang masuk terlebih dahulu untuk menjangkau organ mangsanya," papar van Heteren.

Temuan tentang fakta Elang Haast, elang terbesar yang pernah hidup ini memakan organ mangsanya lebih dulu telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/06/080200223/elang-terbesar-yang-pernah-hidup-ini-pilih-organ-mangsanya-dulu-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke