Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswi SMA Jadi Korban Video Asusila Revenge Porn, Ini Saran Psikolog

KOMPAS.com - Kasus revenge porn menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen baru-baru ini, setelah seorang siswi SMA menjadi korban video asusila mantan pacar yang membuatnya melakukan percobaan bunuh diri.

Menurut keterangan di akun Twitter @AREAJULID seorang siswi SMA di Kabupaten Lampung Utara terekam mencoba bunuh diri dengan melompat ke sungai akibat video intim dengan kekasihnya tersebar luas.

Video viral itu, kemudian ramai dibicarakan dan tak sedikit netizen yang bersimpati kepada korban yang disebut nekat mengakhiri hidup karena takut dimarahi oleh orangtuanya itu.

Ahli menyebut kondisi yang dialami siswi SMA tersebut merupakan salah satu bentuk dari revenge porn.

Apa itu revenge porn?

Untuk diketahui, revenge porn adalah tindakan kekerasan seksual berupa balas dendam yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban yang biasanya merupakan mantan pasangannya.

Aksi tersebut dilakukan dengan menyebarkanluaskan video maupun foto seksual tanpa persetujuan korban.

"Kejadian ini (revenge porn) memberitau korban bahwa pasangannya memang tidak cukup baik untuk memahami dia. Jadi putus dari pasangannya sebenarnya udah satu hal yang benar, tetapi korban perlu melewati masa pemulihannya dan ada hal-hal yang bisa direnungkan," ujar psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN, M. Psi kepada Kompas.com, Kamis (2/12/2021) malam.

Dampak yang dirasakan korban revenge porn tidak main-main. Bahkan, hal itu sempat membuat korban yang seorang siswi SMA mencoba bunuh diri karena video asusila disebar mantan pacarnya.

Sebab, dikatakan Kasandra Putranto, psikolog klinis di Kasandra & Associate, korban bisa terus merasa sedih, merasa marah, rendah diri, merasa tidak berharga, mengisolasi diri dari lingkungan mengalami paranoia, gangguan kecemasan, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), hingga depresi akut.

Di samping itu, Astrid menyebutkan bahwa korban memiliki hak untuk membela dirinya dengan bertahan dan melalui kejadian buruk atas hal yang menimpanya.

Namun, banyak korban revenge porn terutama perempuan yang masih takut untuk mencari bantuan, mengingat isu seksual masih dianggap tabu di Indonesia.

Sehingga korban justru rentan terkena stigma buruk, sanksi sosial, hingga kurangnya dukungan moral.

Jika kasus yang dialami siswi SMA yang mengalami revenge porn dengan tersebarnya video asusila miliknya, dialami kita, maka langkah apa yang perlu dilakukan?

1. Bercerita dengan keluarga dan sahabat

Kasandra dan Astrid setuju, bahwa salah satu langkah utama yang perlu dilakukan korban video asusila yang tersebar dan mengalami revenge porn adalah dengan mencari dukungan moral dari keluarga dan sahabat.

"Mencari pertolongan pada pihak keluarga, walaupun mungkin konsekuensinya bisa dimarahi sama orang tua, atau orang tua makin menyalahkan anak, tapi kita harus berani cerita dari sisi kita. Karena kita kan pasti punya cerita yang berbeda ya," ujar Astrid

Jika korban mengalami situasi ini, dia berkata bahwa korban harus menceritakan sendiri kepada keluarga untuk menghindari adanya versi cerita berbeda dari orang lain.

2. Mencari bantuan ke lembaga P2TP2A

Di Indonesia, lembaga P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) sudah tersedia di berbagai wilayah.

Korban revenge porn yang melaporkan kasusnya ke lembaga tersebut akan mendapatkan pendampingan psikologis yang diperlukan.

"Kan ini kondisi yang mungkin masih pelik ya bagi orang Indonesia. Di Indonesia mungkin banyak menyalahkan korban, tapi lewat pendampingan psikologis sang korban diajarkan bahwa dia tidak sendirian menghadapi masalah ini. Jadi dia dikuatkan, apa yang bisa dilakukan sekarang, dan ke depannya," papar Astrid.

3. Mendapat pendampingan dari psikolog

Dengan mendapatkan pendampingan dari psikolog, maka korban akan mengetahui hal apa yang selanjutnya harus dilakukan.

"Korban dapat ditolong dengan menemui seorang psikolog dan menjalani terapi tertentu, tergantung dengan dampak psikologis negatif yang dideritanya," kata Kasandra.

Nantinya, psikolog akan menilai seperti apa emosi, ketakutan, rasa malu, lingkungan sekitar, serta siapa saja orang terdekat dan mengerti korban.

"Kalo dia enggak punya solusi dan kepikiran untuk bunuh diri, kita juga tanya apa yang membuat kamu mau bunuh diri? Walaupun sepertinya kita udah punya asumsi, tapi psikolog bener-bener butuh cerita dari korban supaya korban juga bisa menyadari posisinya dia. Penting sekali psikolog mendorong anak ini berbicara tanpa rasa takut," lanjut Astrid.

Cara mencegah revenge porn

Bukan tidak mungkin kejadian serupa sepert penyebaran video asusila seperti yang dialami siswi SMA di Lampung Utara hingga membuatnya mencoba bunuh diri, akan terulang kepada orang lain, maka untuk mencegahnya ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah revenge porn:

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/03/170200023/siswi-sma-jadi-korban-video-asusila-revenge-porn-ini-saran-psikolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke