Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Sarkoma Jantung, Kanker yang Diidap Virgil Abloh Sebelum Meninggal Dunia?

"Kami sangat sedih untuk mengumumkan meninggalnya Virgil Abloh yang kami cintai, seorang ayah, suami, putra, saudara lelaki, dan teman yang sangat berbakti," tulis pihak keluarga dalam unggahan di akun Instagram @virgilabloh.

"Dia meninggalkan istri tercinta Shannon Abloh, anak-anaknya Lowe Abloh dan Gray Abloh, saudara perempuannya Edwina Abloh, orang tuanya Nee dan Eunice Abloh, dan banyak teman dan kolega tersayang."

Dalam unggahan tersebut, dikatakan bahwa Virgil Abloh telah berjuang melawan kanker sarkoma jantung sejak didiagnosis pada 2019.

Virgil Abloh telah menjalani banyak perawatan yang menantang sambil tetap memimpin beberapa institusi penting di bidang mode, seni, dan budaya.

Apa itu sarkoma jantung?

Melansir Johns Hopkins Health Care, sarkoma jantung yang diidap Virgil Abloh adalah jenis kanker yang dimulai di otot atau pembuluh darah jantung. Kanker ini dapat berupa tumor primer atau sekunder.

Tumor jantung primer adalah tumor yang dimulai di jantung. Kondisi ini bisa dikatakan sangat jarang terjadi.

Sedangkan, tumor jantung sekunder berasal dari kanker yang dimulai di tempat lain di tubuh dan kemudian menyebar ke jantung. Tumor jantung sekunder lebih sering terjadi daripada tumor primer.

Sebagian besar sarkoma jantung terjadi di atrium kanan yang berdampak pada aliran masuk atau keluar darah. Jika tumor terletak di perikardium –kantung tipis yang mengelilingi jantung– maka cairan dapat menumpuk dan memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah.

Gejala sarkoma jantung

Gejala kanker jantung bervariasi, tergantung di mana tumor itu berada. Tumor jantung mungkin berada di permukaan luar jantung. Mereka mungkin berada di dalam satu atau lebih bilik jantung (intracavitary). Atau mereka mungkin berada di dalam jaringan otot jantung.

Sarkoma jantung yang paling sering terjadi, merupakan jenis sarkoma yang disebut angiosarkoma.

Sebagian besar angiosarkoma terjadi di bilik kanan atas (atrium) jantung. Kondisi ini akan menghalangi aliran darah masuk dan keluar.

Penyumbatan ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada dan pembengkakan pada kaki, tungkai, pergelangan kaki, atau perut (perut).

Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembuluh darah di leher Anda menonjol (distensi). Hal tersebut karena darah yang kembali ke jantung setelah melewati tubuh, tidak dapat dengan mudah masuk atau dipompa keluar dari atrium kanan.

Angiosarkoma jantung yang terjadi pada kantung tipis yang mengelilingi jantung (perikardium) dapat menyebabkan cairan terkumpul di kantung tersebut.

Jika cairan terus menumpuk, itu akan berpengaruh pada kemampuan jantung untuk memompa darah.

Beberapa tanda penumpukan ini mungkin termasuk nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan detak jantung berdebar (palpitasi).

Potongan kecil (emboli) dari sarkoma jantung dapat pecah dan mengalir melalui darah ke bagian tubuh yang lain. Potongan-potongan kecil tersebut dapat menghalangi aliran darah ke organ atau bagian tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada organ atau bagian tubuh tersebut. Bukan itu saja, potongan-potongan kecil emboli dapat memengaruhi otak dengan menyebabkan stroke. Atau memengaruhi paru-paru hingga menyebabkan sesak napas.

Gejala lain yang mungkin muncul adalah batuk darah (hemoptisis), masalah irama jantung, suara serak, dan pembengkakan di wajah.

Tanda-tanda sarkoma jantung yang tidak terkait dengan lokasi tumor di jantung mungkin termasuk demam, penurunan berat badan, keringat malam, kelelahan, dan perasaan tidak sehat secara umum.

Masalahnya, gejala awal sarkoma jantung seringkali tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Sehingga, tak jarang diabaikan.

Penting untuk segera menemui penyedia layanan kesehatan jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut. Hanya dokter yang dapat memastikan apakah Anda menderita kanker atau masalah lain yang perlu diobati, dengan melewati beberapa tes kesehatan.

Selain itu juga seberapa baik tubuh Anda menerima obat-obatan dan terapi tertentu, seberapa cepat sel kanker tumbuh, serta apakah tumor dapat diangkat atau kanker telah menyebar.

Sebagai catatan, ketika sarkoma jantung mulai menimbulkan gejala, seringkali sel kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh (bermetastasis).

Hal ini membuat pengobatan menjadi lebih sulit. Jenis pengobatan untuk sarkoma jantung tergantung terutama di mana tumor itu berada dan seberapa besar tumor. Itu juga tergantung pada seberapa jauh penyebarannya.

Jika menurut dokter, tumor dapat diangkay, maka akan dilakukan dengan operasi jantung terbuka. Selain itu, kemungkinan diperlukan kemoterapi untuk mencoba menurunkan risiko kanker kembali. Tapi, belum diketahui seberapa baik kemo bekerja untuk kanker ini.

Dalam beberapa kasus, mungkin tidak mungkin untuk mengangkat semua tumor. Dalam hal ini, dokter mungkin menyarankan transplantasi jantung. Sehingga, pasien harus minum obat selama sisa hidup.

Hal ini untuk menjaga tubuh agar tidak menolak transplantasi. Tetapi di sisi lain, obat ini dapat meningkatkan risiko sarkoma akan kembali (kambuh).

Pilihan pengobatan lain adalah transplantasi otomatis. Untuk ini, ahli bedah mengambil jantung agar tumor dapat lebih mudah diangkat.

Ketika tumor telah diangkat, ahli bedah akan mengembalikan jantung ke posisi semula. Karena tidak memiliki jantung donor, maka pasien tidak perlu minum obat untuk mencegah penolakan.

Jika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, mungkin dokter akan memberikan terapi radiasi atau kemo. Ini dilakukan untuk membantu meringankan gejala, membantu hidup lebih lama, atau meningkatkan kualitas hidup.

Hingga kini menurut para ahli, belum ada cara untuk mencegah kanker sarkoma jantung.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/29/210544423/apa-itu-sarkoma-jantung-kanker-yang-diidap-virgil-abloh-sebelum-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke