Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Angka 1,5 Derajat Celsius Sangat Penting dalam COP26?

Tujuan utama pertemuan ini adalah agar suhu Bumi dibatasi pada 1,5 derajat celsius pada 2100 atau paling tinggi 2 derajat celsius. Namun, berdasarkan perhitungan saat ini, suhu Bumi mengarah pada 2,7 derajat celsius, angka yang menurut PBB akan menyebabkan bencana iklim.

Dalam pembukaan pertemuan ini, Sekretaris Jendral PBB António Guterres mengatakan kepada lebih dari 120 pemimpin dunia yang hadir, "Kita menggali kuburan sendiri," dan bahwa dunia harus mengambil tindakan segera dalam konferensi iklim untuk mencegah bencana."

Tema sentral pertemuan kali ini adalah apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia agar perubahan iklim tidak membawa dampak yang sangat merusak bagi Bumi dan manusia.

Negara polutan terbesar termasuk Amerika Serikat, China, India, Australia, dan Brasil menjadi sorotan.

Tak kurang dari 25.000 orang hadir di Glasgow, termasuk perwakilan dari pemerintah lebih dari 190 negara, perwakilan dunia usaha, dan para pegiat lembaga swadaya masyarakat.

Perubahan iklim semakin meningkat dan telah berdampak di banyak tempat, menurut laporan Badan PBB antar-pemerintah, Intergovernmental Panel on Climate Change, IPCC.

Tahun 2021 ini saja menyebabkan ratusan orang meninggal karena banjir, gelombang panas, badai dan kebakaran semak dan hutan, kejadian yang menurut para ilmuwan menjadi lebih sering dan lebih parah karena perubahan iklim.

Ada banyak agenda yang dibahas, tetapi Inggris sebagai tuan rumah menginginkan:

  • Semua negara di dunia berkomitmen menerapkan emisi nol pada 2050, dengan pengurangan signifikan pada 2030
  • Janji untuk menghapus batu bara, kendaraan berbahan bakar minyak, dan janji melindungi hutan

Mengapa angka 1,5C menjadi sangat penting?

Dalam konteks ini, perhatian tertuju pada angka 1,5 derajat celsius.

Angka ini didapat dari Persetujuan Iklim Paris yang ditandatangani pada 2015. Perjanjian itu, yang juga dikenal sebagai Paris Accord, pada dasarnya adalah rencana kemanusiaan untuk menghindari bencana iklim.

Maka, rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan untuk itulah fungsinya COP.

Saat ini, upaya untuk mempertahankan suhu 1,5 C disebut sejumlah ilmuwan sudah sulit. Berdasarkan rencana yang ada saat ini, dunia akan melebihi suhu 1,5 C dalam beberapa puluh tahun dan mencapai 2,7 C-3 C pada akhir abad ini.

Para ilmuwan mengatakan, tindakan harus segera dilakukan untuk mempertahankan suhu 1,5 C, tetapi sebagian menyatakan sudah terlalu terlambat.

Jadi, saat pertemuan di Paris 2015—atau COP21, disusunlah target-target utama bagi kita semua untuk menghindari bencana perubahan iklim.

Semua negara yang terlibat berjanji untuk:

  • Mengurangi gas rumah kaca
  • Meningkatkan produksi energi yang dapat diperbarui
  • Mempertahankan tingkat suhu global agar kenaikannya tidak sampai 2 derajat celsius dan kenaikan idealnya maksimal 1,5 derajat celsius
  • Berkomitmen menyisihkan miliaran dollar untuk membantu negara-negara miskin menghadapi dampak perubahan iklim.

Kesepakatan Paris itu juga menyetujui bahwa setiap lima tahun harus ada evaluasi atas kemajuan yang telah dibuat.

Apa itu pertemuan COP26 dan seberapa penting?

Singkatan dari Conference of the Parties atau Pertemuan Para Pihak, COP adalah forum tingkat tinggi tahunan bagi 197 negara untuk membicarakan perubahan iklim dan bagaimana negara-negara di dunia berencana untuk menanggulanginya.

Ini adalah bagian dari Konvensi Kerangka Kerja PBB atas Perubahan Iklim, yaitu perjanjian internasional yang ditandatangani setiap negara dan teritori di dunia yang bertujuan membatasi dampak aktivitas manusia atas iklim.

COP26 menandakan pertemuan ke-26 sejak konvensi PBB itu diberlakukan pada 21 Maret 1994. Tahun ini pertemuan berlangsung di Glasgow, kota terbesar di Skotlandia, Inggris Raya, pada 1-2 November.

COP26 akan menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama di mana kita akan mengevaluasi kemajuan yang telah dilakukan—begitu pula kegagalannya—sejak Persetujuan Iklim Paris ditandatangani pada 2015.

Apa yang diharapkan dari COP26?

Banyak.

Pertama, ada banyak isu yang belum terpecahkan dari pertemuan-pertemuan tingkat tinggi sebelumnya, seperti COP25 di Madrid, Spanyol.

Anda mungkin masih ingat saat aktivis muda asal Swedia Greta Thunberg menyampaikan pidato yang berapi-api saat itu, memperingatkan para pemimpin dunia bahwa mereka tetap saja berpangku tangan dan mengabaikan bukti ilmiah akan bahaya perubahan iklim.

Akan tetapi, tetap saja peringatan itu tidak bisa membuat negara-negara peserta pertemuan menyepakati sejumlah isu alot.

Contohnya, negara-negara miskin termasuk yang pertama kali merasakan dampak perubahan iklim.

Naiknya permukaan laut perlahan-lahan menenggelamkan negara-negara pulau, menyebabkan kekeringan dan gelombang panas yang membuat petani gagal panen.


Perubahan iklim

Satu tantangan lain yang muncul adalah bagaimana menemukan cara terbaik untuk menerapkan sistem pasar karbon dan kredit karbon.

Ini adalah mekanisme yang membuat penghasil polusi untuk membayar emisi dan mereka yang menerapkan ekonomi hijau untuk menjual "kredit karbon".

Terdengar cukup adil, bukan? Namun, bagaimana bila negara-negara maju cuma mau membayar "lisensi untuk menghasilkan polusi" ketimbang menerapkan perubahan nyata?

Lalu, siapa yang memutuskan berapa banyak yang harus dibayar oleh suatu negara atas emisi yang dibuatnya dengan membuka sebidang hutan, misalnya?

Bahkan bila pertemuan di Glasgow berhasil untuk menyepakati semua hal itu, untuk memastikan semua pihak berada pada visi yang sama, kita butuh "jangka waktu bersama" bagi semua target ramah lingkungan yang dibuat.

Sayangnya, jangan dikira semua hal itu bakal diatasi secara mudah.

Jadi, COP26 akan menghadapi bukit yang terjal untuk didaki bahkan sebelum bisa mulai membahas hal-hal baru.

Prioritas utama adalah memastikan semua negara untuk berkomitmen mencapai emisi nol pada 2050, dengan pengurangan karbon yang lebih agresif dan pesat pada 2030.

Diskusi nanti juga akan mencari solusi-solusi berbasis alam.

Artinya, mengandalkan alam itu sendiri untuk mengatasi tantangan-tantangan iklim, seperti penyerapan karbon atau menanam semak dan pohon untuk melindungi dari kejadian cuaca ekstrem seperti banjir atau badai pasir.

Sejumlah inisiatif juga diperkirakan akan dibuat untuk mengatasi tantangan-tantangan yang spesifik, seperti menghapus penggunaan batu bara dan menjaga ekosistem.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/02/130100123/kenapa-angka-15-derajat-celsius-sangat-penting-dalam-cop26

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke