Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

70 Persen Penyintas Covid-19 Alami Gejala Long Covid

KOMPAS.com - Sekitar 70 persen penyintas Covid-19 di Grup Covid Survivor Indonesia mengalami gejala long covid.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesliasis Paru, dr. Handoko Gunawan, Sp.P, FCCP dalam diskusi daring bertajuk Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Bertahan dengan Cara Sekarang atau Ada Terobosan Perubahan?, Sabtu (23/10/2021).

Long covid mendapatkan perhatian khusus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena banyak penyintas Covid-19 yang mengalami kondisi ini.

Handoko dalam pemaparannya menjelaskan bahwa data 70 persen tersebut diambil dari penelitian survei yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Persahabatan.

Berdasarkan hasil penelitian dengan mensurvei 463 orang pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 menunjukkan, sebanyak 294 orang atau 63,5 persen dari seluruh populasi yang disurvei ternyata memiliki gejala yang menetap atau long Covid.

Dengan begitu, hanya 26,5 persen atau sekitar 169 orang saja yang tidak mengalami gejala post covid.

Gejala long Covid adalah keluhan yang dirasakan oleh pasien atau penyintas Covid-19 yang telah pulih, namun gejalanya terus berlangsung selama lebih dari 3 bulan setelah awal timbulnya gejala usai dinyatakan negatif dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Artinya, dikatakan long Covid karena pasien sudah sembuh dari (infeksi virus corona) Covid-19, namun masih merasakan gejala yang sama lebih dari 3 bulan sejak timbulnya gejala," kata dia.

Handoko menambahkan, beberapa jurnal menyebutkan bahwa long covid disebabkan oleh peradangan hebat akibat badai sitokin yang berlanjut.

Peradangan hebat karena badai sitokin menyebabkan kerusakan sel termasuk mitokondira.

"Kerusakan mitokondria yang memproduksi energi seluler yaitu ATP menjadi salah satu penyebab rasa lelah pada pasien Covid-19 dan long covid," jelasnya.

Gejala-gejala long covid

Untuk diketahui, setiap orang atau pasien akan mengalami kondisi yang berbeda-beda setelah dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19. Bahkan, sebagian dari penyintas Covid-19 tidak memiliki gejala long covid atau keluhan apapun setelah dinyatakan sembuh.

Akan tetapi, sebagian lagi merasakan keluhan atau gejala yang tidak jarang cukup menganggu mereka dalam beraktivitas sehari-hari.

Handoko menyebutkan, ada tiga gejala long covid yang paling banyak atau sering ditemukan pada pasien ini, yakni:

  1. Rasa lelah berkepanjangan
  2. Tidak enak badan setelah beraktivitas 
  3. Gangguan fungsi otak

Namun, Centers of Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menemukan ada beberapa gejala long covid lainnya yang bisa terjadi pada penyintas.

Beberapa gejala long covid yang sering dilaporkan yakni sebagai berikut.

  • Batuk
  • Nyeri pada dada 
  • Nyeri pada perut
  • Hilangnya indra penciuman dan perasa
  • Jantung berdebar
  • Gangguan tidur
  • Nyeri sesak
  • Gangguan konsentrasi
  • Nyeri otot dan sendi
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Depresi
  • Hidung tersumbat
  • Anxietas (kecemasan)
  • Sakit kepala

Oleh karena itu, kata Handoko, pasien ataupun penyintas Covid-19 perlu sekali melakukan pencegahan terhadap potensi risiko long covid yang bisa terjadi atau dialami oleh siapa saja ini.

Pencegahan long covid tidak hanya cukup dengan konsumsi suplemen kesehatan saja. Tetapi benar-benar harus memilih suplemen yang bisa membantu menghambat terjadinya badai sitokin saat terinfeksi Covid-19.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/26/183100923/70-persen-penyintas-covid-19-alami-gejala-long-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke