Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Cenderawasih Penari yang Endemik di Papua Barat | Dampak Cuaca di Indonesia karena Siklon Tropis 92W

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains Kompas.com adalah cenderawasih endemik di Papua Barat yang dijuluki superb bird of paradise atau vogelkop (Lophorina niedda).

Selain itu, BMKG mendeteksi adanya bibit siklon tropis 92W tumbuh di belahan bumi utara. Ternyata, bibit siklon tropis ini memengaruhi cuaca di Indonesia.

Tentang obat Covid-19 Molnupiravir yang dilirik Indonesia juga menjadi berita populer lain. Sebenarnya molnupiravir obat apa sih?

Tentang cara memperbaiki cemaran paracetamol di Teluk Jakarta juga menjadi berita populer lainnya.

Berikut ringkasan berita populer Sains sepanjang Selasa (5/10/2021) hingga Rabu (6/10/2021).

Spesies cenderawasih yang endemik di Papua Barat

Ilmuwan internasional berhasil temukan spesies baru cenderawasih endemik Papua Barat yang dijuluki Superb Bird of Paradise atau burung cenderawasih vogelkop (Lophorina niedda).

Spesies cenderawasih endemik tersebut ditemukan oleh Tim Laman, seorang fotografer dan Edwin Scholes, seorang Ornothologist atau Ahli Ilmu Burung dalam ekspedisi Bird of Paradise mereka.

Menurut Laman dan Scholes, superb bird of paradise hanya bisa ditemukan di Pegunungan Arfak atau mungkin hidup juga di pegunungan lain di Papua Barat.

Diberitakan Kompas.com pada 27 April 2018, spesies burung cenderawasih baru itu bernama burung cenderawasih Vogelkop.

Nama ini diambil dari habitat asalnya di Semenanjung Kepala Burung (Vogelkop) atau Semenanjung Doberai, Papua Barat.

Burung ini memiliki vokalisasi khas dan suka menari untuk memikat pasangannya. Selengkapnya baca di sini:

Papua Barat Punya Spesies Cenderawasih Endemik, Dijuluki Superb Bird of Paradise

Dampak cuaca di Indonesia karena munculnya bibit siklon tropis 92W

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi tumbuhnya bibit siklon tropis 92W di belahan bumi utara. Bibit siklon tropis ini dapat memberi dampak terhadap cuaca di Indonesia.

Melalui Jakarta Cyclone Warning Center (TCWC), bibit siklon 92W terbentuk di sekitar wilayah perairan Filipina, tepatnya di 10.1 LU, 125.1 BT.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, A Fachri Radjab mengatakan, bibit siklon tropis yang satu ini sudah terdeteksi sejak pukul 07.00 WIB, Senin (4/10/2021).

Bibit siklon 92W ini tumbuh dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1005 hPa.

Lebih lanjut, Fachri berkata, bibit siklon 92W bergerak ke arah barat dan diprakirakan akan meningkat intensitasnya setelah melewati daratan Filipina memasuki wilayah perairan Laut China Selatan.

Selengkapnya baca di sini:

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 92W, Ini Dampak Cuaca di Indonesia

Apa itu obat Molnupiravir?

Jumat (1/10/2021), perusahaan farmasi Merck & Co asal AS mengumumkan bahwa obat antivirus molnupiravir buatannya mampu mencegah risiko rawat inap dan kematian hingga 50 persen.

Meski belum selesai uji klinis, belum ada izin edar, dan belum ada di pasaran, obat ini sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mereview obat-obatan baru untuk Covid-19.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, menjelaskan bahwa obat molnupiravir termasuk obat oral antivirus atau obat antivirus yang diminum.

"Molnupiravir obat antivirus yang dulunya dikembangkan oleh Emory University. Itu mereka sebetulnya mau mencari obat untuk ensefalitis virus (kondisi peradangan otak yang disebabkan virus, red)," kayta Zullies kepada Kompas.com, Selasa (5/10/2021).

Ketika obat ini dikembangkan, kemudian pandemi Covid-19 menyelimuti seluruh dunia. Akhirnya, obat yang tadinya dikembangkan untuk obat ensefalitis itu diramu lagi untuk diujikan ke virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Bagaimana cara kerja dan hasil uji klinis obat molnupiravir? Baca di sini:

Obat Covid-19 Molnupiravir Dilirik Indonesia, Pil Apa Itu?

Bagaimana cara memperbaiki Teluk Jakarta yang tercemar paracetamol?

Kandungan paracetamol ditemukan di muara Angke dan Ancol dengan konsentrasi sangat tinggi. Namun, apakah kondisi ini bisa diperbaiki?

Seperti diketahui, baik muara Angke dan Ancol berada di Teluk Jakarta. Kandungan paracetamol di muara Angke dan Ancol tersebut konsentrasinya jauh lebih tinggi dibanding negara lain yang sudah diteliti.

Dalam studi yang terbit di jurnal Science Direct pada Agustus 2021, konsentrasi paracetamol di muara Angke adalah 610 nanogram per liter (ng/L). Sementara di Ancol konsentrasi paracetamolnya 420 ng/L.

Jika dibandingkan dengan negara lain, di pantai Brazil kandungan paracetamolnya 34,6 nanogram per liter dan di pantai utara Portugis 51,2 sampai 584 ng/L.

Peneliti yang terlibat dalam riset ini mengatakan bahwa sejauh ini sumber paracetamol di Teluk Jakarta diduga berasal dari faktor antropogenik.

Karena paracetamol dikonsumsi manusia, kemungkinan besar masalah ini karena gaya hidup masyarakat atau instalasi pembuangan air limbah yang tidak optimal.

Bagaimana cara memperbaiknya? Baca di sini:

Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/06/080200323/populer-sains-cenderawasih-penari-yang-endemik-di-papua-barat-dampak-cuaca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke