Struktur Tubuh Serangga: Alat Pernapasan, Sekresi, dan Reproduksi

KOMPAS.com – Serangga atau Insecta merupakan salah satu anggota filum Arthtropoda dengan spesies yang sangat beragam.

Serangga disebut hexapoda karena kelompok ini memiliki ciri khusus, yakni memiliki kaki yang berjumlah enam.

Beberapa contoh serangga sering ditemukan di lingkungan sekitar adalah belalang, semut, jangkrik, kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan lain-lain.

Serangga dapat memakan sisa organisme lain, madu dari bunga, dan ada pula yang hidup sebagai parasit dalam tubuh hewan, tumbuhan, bahkan manusia.

Struktur tubuh serangga

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tubuh serangga terbagi menjadi tiga bagian, yakni kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen).

Bagian dada serangga terdiri dari tiga segmen, sedangkan bagian perut terdiri dari sekitar 11 segmen yang segmen terakhirnya berubah menjadi alat genital.

Pada kepala serangga, terdapat antena yang mengandung alat penciuman yang memiliki kemoreseptor.

Kemudian, serangga memiliki tiga pasang mulut yang terdiri dari sepasang mandibula, tiga pasang maksila, dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).

Pada bagian kepala, serangga juga memiliki organ perasa (palpus), sepasang mata facet, dan mata oselus.

Alat pernapasan pada serangga adalah trakea. Pada setiap segmen tubuh serangga terdapat lubang trakea yang disebut spirakel.

Alat sekresi pada serangga berupa pembuluh malphigi. Serangga memiliki peredaran darah yang terbuka. Darah serangga tidak mengandung hemoglobin, namun mereka mempunyai hemosianin sehingga darahnya berwarna kuning kebiruan.

Serangga juga mempunyai jantung pembuluh serta anterior aorta. Jantung pembuluh serangga terdiri dari lima ruas yang dilengkapi dengan lubang yang disebut ostia.

Sementara itu, untuk berkembang biak, serangga mempunyai alat reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina. Fertilisasi serangga dilakukan secara internal.