Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Manusia Purba Besarkan Burung Paling Berbahaya | 5 Gejala Post Covid Syndrome

KOMPAS.com - Di masa lalu, tepatnya 18.000 tahun lalu, manusia purba ternyata pernah membesarkan burung paling berbahaya di dunia, yakni burung kasuari di Papua Nugini.

Ini adalah salah satu berita terpopuler Kompas.com sepanjang Rabu (29/9/2021).

5 Gejala Post Covid Syndrome juga menjadi berita yang banyak dibaca lainnya. Post covid syndrome merupakan kondisi fisik atau gejala yang dirasakan setelah dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19.

Kemudian masih adanya informasi keliru soal varian baru yang disebut bisa membuat penderitanya meninggal dan tidak terdeteksi tes swab/PCR juga masih ada di masyarakat. Klarifikasinya menjadi berita populer lainnya.

Tak ketinggalan, kabar tentang NASA yang akan menghentikan sebagian besar misi eksplorasi di Mars.

Berikut rangkuman singkat berita populer Sains sepanjang Rabu (29/9/2021) hingga Kamis (30/9/2021) pagi.

Manusia purba pernah besarkan burung paling berbahaya di dunia

Sebuah studi menunjukkan bahwa 18.000 tahun yang lalu manusia membesarkan kasuari, spesies burung paling berbahaya di dunia.

Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan studi menggunakan kulit telur yang ditemukan di Papua Nugini untuk menentukan tahap perkembangan atau anak burung purba ketika telur retak.

Peneliti menemukan bahwa orang-orang di wilayah tersebut ternyata mengumpulkan telur kasuari yang hampir menetas dan membesarkan burung hingga dewasa.

"Perilaku yang kita temukan ini terjadi ribuan tahun sebelum domestikasi ayam. Dan ini bukan unggas kecil melainkan burung besar, kasar, tak bisa terbang tetapi bisa membunuh Anda," kata Kristina Douglass, peneliti dari Pennsylvania State University seperti dikutip dari Phys, Selasa (28/9/2021).

Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences ini pun menurut peneliti mewakili indikasi paling awal dari manajemen manusia dalam pembiakan unggas sebelum domestikasi ayam dan angsa.

Selengkapnya baca di sini:

18.000 Tahun Lalu Manusia Besarkan Burung Paling Berbahaya di Dunia

Gejala post covid syndrome yang paling sering dirasakan

Post covid syndrome merupakan kondisi fisik atau gejala yang dirasakan setelah dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19.

Hal ini menjadi pembahasan penting karena gejala post covid syndrome dirasakan oleh sebagian besar orang yang telah sembuh dari covid.

Adapun 5 gejala post covid syndrome yang paling sering dirasakan adalah sebagai berikut.

  • Fatigue atau kelelahan, dialami oleh 58 persen dari total keseluruhan gejala lain.
  • Sakit kepala yang menunjukkan angka sebesar 44 persen pada meta-analisis.
  • Gangguan atensi atau sering kehilangan fokus sebesar 27 persen
  • Hair loss atau rambut rontok dengan angka sebesar 25 persen.
  • Dyspnea atau sesak nafas yang menunjukkan angka sebesar 24 persen.

Menurut dr. Wirawan, gejala rambut rontok cukup banyak dialami oleh pasien, meskipun berada di urutan keempat terbanyak.

Selengkapnya baca di sini:

5 Gejala Post Covid Syndrome yang Paling Sering Dirasakan

Viral gejala varian baru mulai dari diare dan tak terdeteksi PCR

Informasi terkait varian virus corona B.1.1.7, B.1.6.17, dan B.1.351 masih beredar di WhatsApp Group. Salah satu berita Kompas.com pun dicatut dalam unggahan tersebut.

Dalam informasi yang beredar, varian baru tersebut disebut langsung menyerang paru-paru dan dimulai dari diare.

Selain itu diinfokan bahwa tes swab dan PCR tidak bisa mendeteksi jejak virus di tubuh, dan pasien bisa sesak napas kemudian dalam 1-2 hari meninggal dunia.

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan ada informasi yang benar dan tidak benar dalam unggahan tersebut, sehingga perlu diluruskan.

"Untuk yang varian India ini memang lebih banyak menyebabkan sesak lebih berat, namun tidak semuanya tidak terdeteksi. PCR ini kan ada 3 tipe. Artinya informasi ini tidak seluruhnya benar, tidak seluruhnya salah," ungkapnya pada Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Terkait gejala yang disebutkan, yaitu bermula dari diare hingga akhirnya meninggal, menurut Dicky hal itu tidak benar.

Tidak semua pasien yang terinfeksi varian baru dimulai dari diare, sesak napas, lalu meninggal dalam waktu singkat.

Baca penjelasan ahli selengkapnya di sini, jangan keliru lagi:

Viral, Gejala Varian Baru Corona Dimulai dari Diare dan Tak Terdeteksi PCR, Ini Klarifikasinya

Sebagian besar misi NASA di Mars dihentikan sementara

Sebuah kabar datang dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Mereka berencana untuk menghentikan sementara sebagian besar misi eksplorasi robot Mars pada bulan Oktober.

Rupanya, penghentian tersebut dilakukan NASA berdasarkan pada alasan keamanan yang terkait dengan posisi Planet Merah di luar angkasa.

Mengutip Space, Rabu (29/9/2021) pada 7 Oktober, Mars akan mencapai posisi dalam orbitnya yang disebut konjungsi matahari. Peristiwa ini terjadi setiap dua tahun ketika planet bergerak di belakang matahari dari sudut pandang Bumi.

Atmosfer luar matahari yang panas atau korona, yang terletak di garis pandang, ternyata dapat mengganggu komunikasi antarplanet.

Selengkapnya baca di sini:

Misi NASA di Mars Dihentikan Sementara, Apa Penyebabnya?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/30/080000223/populer-sains-manusia-purba-besarkan-burung-paling-berbahaya-5-gejala-post

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke