Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemanis Buatan Pengganti Gula Ini Ternyata Ditemukan dari Kecelakaan Laboratorium

KOMPAS.com - Selama lebih dari 50 tahun, sakarin telah menjadi pemanis buatan pengganti gula tebu yang digunakan pada berbagai macam olahan makanan. Namun, siapa sangka jika ternyata penemuan sakarin merupakan hasil dari kecelakaan laboratorium.

Sakarin berasal dari senyawa eksperimental laboratorium yang tidak sengaja tumpah ke tangan peneliti dan terasa sangat manis saat tidak sengaja termakan bersamaan dengan roti gulung yang sedang disantap.

Sumbernya berasal dari gelas kimia yang terlalu panas, yang mana asam o-sulfobenzoat telah bereaksi dengan fosfor (V) klorida dan amonia. Percampuran senyawa-senyawa tersebut akhirnya menghasilkan sulfinida benzoat.

Namun, sejarah penemuan sakarin, si pemanis buatan ini tidaklah sesingkat itu.

Tercatat bahwa, sakarin (C7H5NO3S) ditemukan oleh Ira Remsen, seorang Profesor Kimia, pada tahun 1878 di Laboratorium Universitas Johns Hopkins, dilansir dari The Science History Institute, Rabu (18/8/2021).

Remsen mendapatkan gelar MD pada usianya yang ke 21 tahun dan lulus dengan pujian dari College of Physicians and Surgeons di Columbia University. Ia melanjutkan pendidikannya dengan meninggalkan dunia medis untuk mengejar ranah kimia.

Sebelum menemukan sakarin, pemanis buatan pengganti gula tebu yang tidak sengaja ditemukan karena kecelakaan di laboratorium, pendidikan lanjutan Remsen yang pertama ditempuhnya adalah di University of Munich, kemudian dilanjutkan di University of Gottingen.

Di University of Gottingen, Remsen belajar bersama Rudolph Fittig dan memulai penelitian tentang oksidasi isomer toluena.

Di laboratorium milik Fittig, Remsen juga mempelajari asam sulfobenzonat yang akhirnya menerbitkan 75 makalah terkait topik tersebut dan senyawa terkait.

Asam sulfobenzoat yang diteliti sebelumnya merupakan dasar penemuan benzoat sulfinida atau sakarin.

Saat kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1876, Remsen membawa ide-ide penelitiannya di Jerman yang berpengaruh pada pendidikan kimia.

Dua tahun sebelum kecelakaan laboratorium yang kemudian menghasilkan penemuan pemanis buatan pengganti gula tebu ini, ia menjabat sebagai profesor di Johns Hopkins dan melanjutkan penelitian oksidasi asam sulfobenzonat termetilasi.

Pada tahun 1877, seorang Ahli Kimia Rusia, Constantin Fahlberg dipekerjakan oleh Perusahaan Impor Perot H.W di Baltimore untuk menganalisis pengiriman gula yang disita pemerintah Amerika Serikat karena mempertanyakan kemurniannya.

Di perusahaan yang sama, Remsen juga dipekerjakan untuk menyediakan laboratorium guna tes Fahlberg. Mereka bekerja sama sebagai rekan penelitian. Remsen juga mengizinkan Fahlberg untuk menjadi bagian di penelitian universitas.

Hingga pada bulan Juni 1878, Fahlberg yang sedang menyantap roti tidak sengaja menggigit kerak yang sangat manis di tangannya. Kerak tersebut berasal dari senyawa eksperimental dari laboratorium Remsen.

Setelahnya, Fahlberg kembali ke laboratorium dan mencicipi peralatan laboratorium seperti vial, gelas kimia dan piring yang digunakan untuk eksperimen.

Meskipun sebelumnya senyawa tersebut telah ditemukan dengan metode lain, Remsen dan Fahlberg tidak punya alasan untuk mencicipi rasanya hingga menemukan senyawa sulfinida benzoat atau sakarin.

Penelitian mereka diterbitkan pada tahun 1879. Sayangnya, tidak ada yang tertarik dengan potensi komersial temuan mereka meskipun telah memberikan catatan khusus terkait rasanya seperti "Bahkan lebih manis dari gula tebu".

Namun pada tahun 1884, setelah Fahlberg meninggalkan laboratorium Remsen, ia mengajukan hak paten Jerman dan Amerika untuk metode baru memproduksi sakarin dengan lebih murah dan berjumlah banyak tanpa memberi tahu penemu sakarin, yakni Remsen.

Tidak berhenti disitu, pada tahun 1886 Fahlberg mengajukan satu set hak paten untuk mengklaim dirinya sebagai satu-satunya penemu sakarin dengan sebutan "sakarin Fahlberg". Melihat hal tersebut, Remsen melakukan protes ke Komunitas Kimia.

Dengan metode produksi pemanis buatan pengganti gula tebu yang telah dipatenkan, Fahlberg mendirikan toko di New York dan memproduksi sebanyak 5 kg sakarin per hari untuk bahan tambahan minuman, bersama karyawannya.

Fahlberg menawarkan produk pemanis buatan itu dalam bentul pil dan bubuk, hingga popularitas sakarin pun berkembang cepat.

Sakarin menjadi penemuan yang mengubah dunia, bahkan pemanis buatan ini juga diresepkan oleh dokter pada saat itu untuk mengobati sakit kepala, mual dan kegemukan dengan maksud untuk mengurangi penggunaan gula tebu.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/19/110300623/pemanis-buatan-pengganti-gula-ini-ternyata-ditemukan-dari-kecelakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke