Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suka Telur Setengah Matang? Ini Cara Aman Menyimpan dan Memasak Telur

KOMPAS.com - Telur segar, walaupun dengan cangkang yang utuh dan permukaan cangkang yang bersih, mungkin mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Maka dari itu, penanganan telur mentah sejak dibeli hingga siap disantap menjadi satu hal yang penting untuk diperhatikan.

Salmonella adalah salah satu kelompok bakteri yang banyak menyebabkan keracunan makanan. Orang yang terinfeksi Samonella biasanya akan mengalami diare, keram perut, muntah, dan demam. Gejala akan muncul 12 sampai 72 jam setelah terkena infeksi.

Pada beberapa orang, infeksi akibat Salmonella bisa menyebabkan gejala yang parah hingga harus dirawat di rumah sakit. Beberapa orang yang memiliki resiko tersebut adalah anak-anak, orang tua, ibu hamil, dan orang dengan imun sistem yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

Dilansir dari Food and Drug Administration, berikut adalah cara aman untuk menyimpan dan mengonsumi telur.

Membeli telur

Ketika membeli telur, pilihlah telur yang utuh dan tidak ada retak di cangkangnya. Ini akan meminimalisir kemungkinan Anda membeli telur yang terinfeksi.

Masa simpan telur

Telur mentah paling baik disimpan di kulkas dan aman di konsumsi hingga 3 minggu. Telur mentah yang akan disimpan di kulkas tidak boleh dicuci untuk mencegah kontaminasi silang. Telur harus langsung masuk ke kulkas setelah sampai rumah.

Telur mentah juga bisa dibekukan jika Anda membutuhkan stok telur lebih lama. Namun, untuk membekukan telur mentah tidak boleh dibekukan di dalam cangkangnya. Kocok putih dan kuning telur menjadi satu dan simpan di dalam wadah tertutup.

Telur rebus, baik yang sudah dikupas atau belum, bisa dikonsumsi hingga 1 minggu setelah dimasak. Sedangkan sisa makanan yang mengandung telur dan didinginkan di dalam kulkas, bisa dikonsumsi hingga 3 sampai 4 hari.

Penyajian telur

Telur tidak direkomendasikan untuk disajikan dalam keadaan mentah atau setengah matang. Kondisi ini bisa meningkatkan resiko infeksi Salmonella. Semua makanan yang mengandung telur harus disajikan dalam keadaan matang.

Idealnya, telur harus dimasak hingga mencapai suhu 71 derajat Celcius. Namun, jika tidak memiliki termometer di rumah, cara sederhanya adalah memasak telur hingga semua bagiannya padat dan tidak cair lagi.

Jika Anda menyukai tekstur telur yang cair, setengah matang, atau menu makanan yang menggunakan telur mentah, pastikan Anda menggunakan telur pasteurisasi.

Telur pasteurisasi, apakah itu?

Telur pasteurisasi adalah telur mentah yang sudah mengalami proses sterilisasi. Konsepnya mirip dengan susu pasteurisasi, namun memerluka perhatian khusus.

Proses pasteurisasi dilakukan dengan memanaskan telur pada suhu 68 hingga 72 derajat Celcius. Suhunya harus tepat, karena jika kurang panas, bakteri tidak akan mati, sedangkan jika terlalu panas, telur akan menjadi matang.

Biasanya pabrik yang memproduksi telur pasteurisasi menjual telurnya dalam keadaan sudah dibuka dari cangkangnya, baik putih telur saja, kuning telur saja, atau sudah mencampurkan keduanya. Jika sudah dipasteurisasi seperti ini, telur bisa dibekukan dan tahan hingga 6 bulan.

Keuntungan telur pasteurisasi adalah telur ini bisa dikonsumsi mentah atau setengah matang tanpa khawatir terinfeksi Salmonella. Namun, karena proses yang rumit dan pasarnya masih jarang, harga telur pasteurisasi cukup mahal dan sulit untuk ditemukan.

Itu dia cara menyimpan dan mengonsumsi telur yang aman. Jadi, menu telur apa yang akan Anda masak hari ini?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/16/180000123/suka-telur-setengah-matang-ini-cara-aman-menyimpan-dan-memasak-telur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke