Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Efek Samping Terlalu Banyak Protein, Bau Mulut hingga Diare

KOMPAS.com – Protein merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Protein membantu untuk membangun sekaligus memperbaiki otot, organ, dan tulang. Selain itu, makanan tinggi protein telah terbukti mampu mengurangi lemak.

Namun, pola makan yang tinggi protein juga dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan yang penting untuk diketahui.

Dilansir dari Healthline, 13 April 2020, berikut adalah efek samping terlalu banyak protein.

1. Berat badan naik

Diet tinggi protein selalu mengklaim manfaat menurunkan berat badan, namun ini mungkin hanya bersifat jangka pendek.

Kelebihan mengonsumsi protein biasanya akan disimpan sebagai lemak. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu, apalagi jika diiringi dengan konsums kalori dalam jumlah tinggi.

2. Bau mulut

Makan protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika membatasi asupan karbohidrat.

Dalam sebuah penelitian, 40 persen peserta melaporkan bau mulut setelah mengonsumsi protein dalam jumlah besar.

Ini bisa jadi karena tubuh masuk dalam kondisi metabolisme yang disebut ketosis yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau tak sedap.

4. Diare

Makan terlalu banyak protein, ditambah dengan kekurangan serat, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare.

Risiko terkena diare semakin besar pada orang yang tidak toleran terhadap laktosa atau mengonsumsi sumber protein seperti daging, ikan, dan unggas.

Untuk menghindari diare, perbanyak minum air putih, hindari minuman berkafein, batasi konsumsi gorengan, dan perbanyak asupan serat.

5. Dehidrasi

Sebuah studi pada tahun 2002 yang melibatkan atlet menemukan, ketika asupan protein meningkat, tingkat hidrasi menurun.

Risiko atau efek ini dapat diminimalisasi dengan meningkatkan asupan air, terutama bagi orang yang aktif secara fisik.

6. Kerusakan ginjal

Kelebihan protein dapat menyebabkan kerusakan pada orang yang sebelumnya sudah memiliki penyakit ginjal.

Ini disebabkan oleh kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam asam amino yang membentuk protein.

Ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ekstra dan produk sista metabolisme protein.

7. Kehilangan kalsium

Pola makan yang tinggi protein dapat menyebabkan hilangnya kalsium. Kondisi ini terkadang dikaitkan dengan masalah kesehatan tulang.

Sebuah tinjauan studi pada tahun 2013 menemukan adanya hubungan antara tingkat konsumsi protein yang tinggi dengan kesehatan tulang yang buruk.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/14/210000923/7-efek-samping-terlalu-banyak-protein-bau-mulut-hingga-diare

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke