Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nepenthes Putaiguneung Spesies Baru Tanaman Karnivora Endemik Sumatera

KOMPAS.com- Selama pandemi Covid-19 berlangsung di tahun 2020, para peneliti berhasil mengidentifikasi delapan spesies baru tumbuhan, salah satunya adalah tanaman karnivora, Nepenthes putaiguneung.

Bersama dengan Bulbophyllum acehense, Dendrobium rubrostriatum, dan Dendrobium sagin, Nepenthes putaiguneung adalah 4 dari 8 spesies tumbuhan baru Indonesia yang ditemukan peneliti LIPI bekerjasama dengan berbagai pihak.

Penelitian panjang Nepenthes putaiguneung

Penemu sekaligus peneliti N. putaiguneung adalah Dr Destario Mestusala yaitu seorang Peneliti di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya (PPKTKR) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Destario menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu gudang pusat keanekaragaman spesies tumbuhan Nepenthes di dunia. Di mana spesies baru tanaman karnivora ini merupakan endemik Pulau Sumatera.

Terdapat sekitar 75 spesies tumbuhan Nepenthes dari seluruh kepulauan Nusantara yang sebagian besar berada di kawasan Pulau Sumatera.

Penelitian spesies tumbuhan Nepenthes putaiguneung dilakukan berkolaborasi dengan peneliti dari Inggris dan diterbitkan di jurnal internasional Phytotaxa.

Penelitian Nepenthes baru ini merupakan kolaborasi dengan Dee Dee Al Farishy yang saat itu sebagai mahasiswa biologi Universitas Indonesia dengan Destario sebagai salah satu pembimbingnya. 

Penelitian spesies baru tanaman karnivora, Nepenthes putaiguneung ini berlangsung selama 6 tahun, yakni sejak tahun 2014 untuk memastikan perbandingan data morfologi dilakukan secara cermat dan akurat.

Makna dan ciri Nepenthes putaiguneung 

Nepenthes putaiguneung adalah spesies tumbuhan karnivora yang lebih akrab disebut dengan nama tumbuhan kantong semar atau periuk monyet.

Nama epithet “putaiguneung” berasal dari bahasa lokal Kerinci, yaitu “putai” (puteri) dan “guneung” (gunung) yang merujuk dari keanggunan sosok spesies dataran tinggi ini yang menyerupai puteri gunung.

Secara morfologinya, Nepenthes putaiguneung memiliki kantung bawah berukuran tinggi 12-13 cm dan lebar 1,5-2,3 cm.

Sementara bibir peristome kantong bawah tanaman karnivora yang satu ini berwarna mengkilap serta berusuk pendek yakni sekitar 0,3 hingga 0,5 milimeter.

Sedangkan, kantung bagian atas lebih ramping berukuran tinggi 8,5-15 cm dan lebar 1,4-2 cm.

Berbeda dengan kantung bawah, bibir kantung atas berwarna kehijauan dengan rusuk yang sangat pendek kurang dari 0,3 mm, sehingga tidak nampak jelas. 

"Spesies baru (Nepenthes putaiguneung) ini diduga (tumbuhan) endemik Pulau Sumatera dan memerlukan perlindungan khusus dari perubahan habitat serta ancaman pengkoleksian tak terkendali," kata Destario.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/10/080200523/nepenthes-putaiguneung-spesies-baru-tanaman-karnivora-endemik-sumatera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke