Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Kanker Serviks dan 5 Faktor Risikonya, Apa Saja?

KOMPAS.com – Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang di leher rahim. Leher rahim ini adalah penghubung antara vagina dengan bagian atas rahim.

Ketika kanker serviks berkembang, ia akan memengaruhi jaringan-jaringan lain, seperti vagina, rektum, kandung kemih, hati, dan paru-paru.

Berdasarkan data yang dicatat oleh WHO, pada tahun 2018, diperkirakan 570.000 wanita di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker serviks.

Sementara itu, pada tahun 2018, angka kematian wanita di seluruh dunia akibat kanker serviks diperkirakan mencapai 311.000.

Meski demikian, kanker serviks dapat disembuhkan, selama terdeteksi sejak dini dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab kanker serviks

Dilansir dari CDC, 12 Januari 2021, infeksi jangka panjang human papillomavirus (HPV) tertentu merupakan penyebab utama kanker serviks.

HPV merupakan virus umum yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan intim.

Terdapat beberapa jenis HV yang di antaranya dapat menyebabkan kanker serviks, sementara jenis lainnya menyebabkan kutil kelamin.

Biasanya, HPV tidak menimbulkan gejala sehingga tidak dapat didiagnosis secara pasti. Jika tidak hilang dengan sendirinya, infeksi HPV akan berlangsung terus-menerus dan dapat menyebabkan kanker serviks.

Di samping itu, terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan faktor risiko kanker serviks, yakni:

1. Merokok

2. Menggunakan pil KB untuk waktu lama (lima tahun atau lebih)

3. Melahirkan tiga anak atau lebih

4. Mengidap HIV atau kondisi kesehatan lain yang membuat tubuh sulit melawan penyakit

5. Bergonta-ganti pasangan seksual

Gejala kanker serviks

Seseorang yang mengidap kanker serviks mungkin tidak langsung merasakan adanya gejala tertentu, sebagaimana dilansir dari WebMD, 13 Januari 2020.

Namun, seiring waktu, penderita kanker serviks mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti rasa sakit saat berhubungan intim, pendarahan vagina yang tidak biasa, dan keputihan yang tidak biasa.

Saat kanker serviks menyebar, gejala yang mungkin ditimbulkan adalah nyeri panggul, kelelahan, gagal ginjal, nyeri tulang, kaki bengkak, sulit kencing, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan.

Cara mencegah kanker serviks

CDC menyarankan beberapa hal sebagai cara mencegah kanker serviks. Pertama, mendapatkan vaksinasi HPV lebih awal.

Vaksin HPV ini akan melindungi wanita dari jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks, vagina, dan vulva.

Perlu diketahui bahwa vaksinasi HPV tidak mengobati penyakit yang sudah ada. Ia bekerja dengan mencegah infeksi HPV baru sehingga penting untuk mendapatkan vaksinasi HPV lebih awal.

Kedua, CDC menyarankan tes skrining untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Tes ini mencakuk pap smear dan tes HPV.

Pap smear berguna untuk menemukan prekanker, yakni perubahan sel pada serviks yang mungkin berkembang menjadi kanker serviks.

Sementara tes HPV berguna untuk mencari virus HPV yang dapat menyebabkan perubahan sel-sel pada serviks.

Selain kedua hal tersebut, CDC juga mengingatkan untuk tidak merokok, selalu menggunakan kondom saat berhubungan intim, dan membatasi jumlah pasangan seksual agar risiko kanker serviks pun tidak meningkat.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/20/103000423/penyebab-kanker-serviks-dan-5-faktor-risikonya-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke