Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Jamur di Paru-paru? Ilmuwan Sebut Bukan Tanda Infeksi, Ini Penjelasannya

Tidak, menurut para ilmuwan. Adanya jamur pada paru-paru tak perlu membuat Anda khawatir. Karena, ini bukan berarti adanya infeksi yang parah.

Sama seperti mikroba yang hidup di banyak organ tubuh manusia, sebagian besar mikroorganisme ini sangat bersahabat dan kemungkinan justru berperan dalam fungsi tubuh yang sehat.

Menurut tim peneliti yang dipimpin oleh Einar Marius Hjellestad Martinsen, seorang kandidat doktor di Universitas Bergen di Norwegia, sejak lama paru-paru yang sehat itu dianggap steril, dengan hanya penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang memungkinkan mikroorganisme masuk dan bertahan hidup. .

Tapi sekarang, penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal PLOS ONE ini, menemukan bahwa beberapa mikroorganisme juga berada di paru-paru orang yang sehat.

Dalam studi ini, peneliti Norwegia menganalisis sampel paru-paru dan mulut dari hampir 200 orang dengan dan tanpa PPOK.

"Paru-paru yang sehat dan yang sakit memiliki komposisi jamur yang berbeda dari mulut, menunjukkan bahwa paru-paru memiliki lingkungan jamur yang unik," kata Hjellestad Martinsen dalam rilis berita.

Candida adalah jamur dominan di paru-paru. Para peneliti tidak menemukan perbedaan komunitas jamur antara orang dengan paru-paru sehat dan mereka yang menderita PPOK, dan tidak ada perbedaan antara pasien PPOK yang menggunakan steroid hirup dan yang tidak.

Menurut peneliti, steroid yang dihirup tampaknya tidak memengaruhi komposisi jamur di paru-paru.


Mereka juga mengatakan bahwa prevalensi dan keparahan infeksi jamur telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan mengatakan bahwa temuan mereka terkait jamur Candida yang sering ditemukan di paru-paru yang sehat adalah temuan sangat penting.

Jamur candida selama ini merupakan bagian dari flora normal pada beberapa selaput lendir, tapi dapat menyebabkan penyakit seperti sariawan di mulut atau vagina.

"Akan sangat menarik untuk memeriksa lebih lanjut, apakah infeksi jamur paru-paru disebabkan oleh jamur yang sudah ada di paru-paru atau bukan," kata Hjellestad Martinsen.

"Jika demikian, fokus penelitian selanjutnya harus mengungkapkan apakah ada pemicu yang bertanggung jawab mengubah jamur sebagai ‘penghuni ramah’ paru-paru menjadi pengganggu penyebab penyakit,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/12/163000523/ada-jamur-di-paru-paru-ilmuwan-sebut-bukan-tanda-infeksi-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke