Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Asal Usul Covid-19 Diungkap WHO | Ledakan Lebanon Guncang Atmosfer

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan dari mana pandemi Covid-19 berasal.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi akhir pekan, 19-20 Maret 2021.

Selain asal usul Covid-19 yang akhirnya diungkap WHO, berita populer lainnya adalah tentang ledakan dahsyat di Lebanon yang ternyata dampaknya memengaruhi lapisan atas atmosfer Bumi.

Juga adanya varian baru Covid-19 dari Perancis yang tidak terdeteksi tes PCR hingga rupa Greenland jutaan tahun lalu yang jauh berbeda dengan sekarang.

Berikut ulasan berita populer Sains Kompas.com yang layak Anda simak.

1. WHO ungkap asal usul Covid-19

Setelah melakukan penyelidikan selama berbulan-bulan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan dari mana pandemi Covid-19 berasal.

Dalam investigasinya, WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China menjadi sumber pandemi Covid-19.

Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (18/3/2021) menurut Peter Daszak, ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan investigasi ke China, di sekitar provinsi Yunnan di China selatan terdapat banyak peternakan satwa liar.

Menurutnya, peternak satwa liar tersebut kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, tempat kasus pertama Covid-19 di temukan.

Beberapa dari hewan liar yang dipasok bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

Januari lalu, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan ini pertama kali dimulai.

Baca selengkapnya penyelidikan WHO di sini:

Dari Mana Covid-19 Berasal, WHO Ungkap Hasil Investigasinya

2. Ledakan Beirut Lebanon guncang atmosfer Bumi

Masih ingatkah Anda dengan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Agustus tahun lalu?

Menurut perhitungan peneliti, ledakan Beirut memiliki energi setara 200-500 ton TNT atau puluhan kali lebih kuat dari bom atom yang menghancurkan Hiroshima.

Alhasil, ledakan tersebut menghancurkan kota, merusak gedung, menewaskan lebih dari 100 orang, melukai ribuan lainnya dan yang baru ditemukan, mengguncang lapisan-lapisan atas atmosfer Bumi.

Dilansir dari Science Alert, Jumat (19/3/2021), para peneliti dari Institusi Teknologi Nasional India dan Universitas Hokkaido di Jepang mengukur gangguan elektrik akibat ledakan Beirut di ionosfer, bagian atas atmosfer Bumi yang terionisasi oleh radiasi Matahari.

Mereka melakukan hal ini dengan memanfaatkan variasi fase pada transmisi gelombang mikro yang dikirimkan oleh Global Navigation Satellite System pada hari letusan.

Baca selengkapnya perhitungan peneliti tentang ledakan Lebanon di sini:

Dahsyatnya Ledakan Beirut Lebanon, Guncang Lapisan Atas Atmosfer Bumi

3. Varian baru Covid-19 yang ditemukan di Perancis tidak terdeteksi PCR

Satu lagi varian baru virus corona SARS-CoV-2 ditemukan di Perancis. Varian baru ini muncul di tengah gelombang ketiga setelah lonjakan kasus Covid-19 kian mengkhawatirkan.

Kementerian Kesehatan dan Sosial Perancis mengumumkan bahwa di antara 79 kasus positif Covid-19 di Brittany, sebuah wilayah di semenanjung Perancis, delapan pasien Covid-19 ini terinfeksi varian virus baru dari SARS-CoV-2.

Dilansir Business Insider, Sabtu (20/3/2021), beberapa pasien di antara delapan pasien tersebut, tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif.

Kendati tes Covid yang dilakukan menunjukkan hasil negatif, namun pasien tersebut menunjukkan gejala Covid-19 yang khas.

Tak terdeteksi tes usap hidung Varian baru yang belum memiliki sebutan alfanumerik ini, bukanlah varian virus pertama yang tidak terdeteksi oleh alat tes uji Covid-19.

Sebab, pada bulan lalu, peneliti Finlandia mengumumkan bahwa mereka telah mengidentifikasi strain virus yang disebut Fin-796H.

Baca selengkapnya di sini:

Lagi, Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Perancis dan Tak Terdeteksi PCR

4. Greenland jutaan tahun lalu dipenuhi tanaman

Kehidupan Greenland di masa lalu rupanya tak seperti yang kita saksikan saat ini.

Kini mungkin Greenland adalah wilayah yang tertutupi salju dan lapisan es, tetapi jutaan tahun lalu, ternyata sebagian besar wilayahnya dipenuhi tanaman.

Mengutip dari New Atlas, Jumat (19/3/2021) bukti tersebut ditemukan oleh ilmuwan dari Universitas Vermont.

Para ilmuwan membuat penemuan fosil tumbuhan di bawah lapisan es Greenland sedalam 1,4 km.

Saat melakukan pengeboran, peneliti menemukan materi tanaman seperti ranting, lumut, dan dan pada inti es.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pulau itu bebas es jutaan tahun yang lalu atau lebih.

Baca selengkapnya di sini:

Sebagian Besar Greenland Jutaan Tahun Lalu Dipenuhi dengan Tanaman

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/21/090000923/populer-sains-asal-usul-covid-19-diungkap-who-ledakan-lebanon-guncang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke