Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat yang Bikin Hasilnya Tak Optimal

KOMPAS.com - Saat ini, terdapat berbagai macam diet yang populer di antara masyarakat. Salah satunya adalah diet rendah karbohidrat atau low carbs diet, yang membatasi konsumsi nasi, mie dan sumber karbohidrat lainnya. Diet ini menjanjikan peningkatan metabolisme dan penurunan berat badan.

Namun, rupanya terdapat beberapa kesalahan umum yang bisa membuat hasil dari upaya diet rendah karbohidrat Anda kurang optimal. Berikut adalah beberapa kesalahan tersebut:

1. Konsumsi karbohidrat berlebih

Dilansir dari Healthline,  Jumat (4/1/2019); meskipun tidak ada definisi dan aturan yang tegas tentang diet rendah karbohidrat, namun konsumsi karbohidrat harus di bawah 100 sampai 150 gram per hari untuk dianggap rendah.

Dalam kisaran tersebut, Anda dapat mencapai hasil yang bagus selama Anda mengonsumsi makanan yang sehat dan tidak diproses.

Akan tetapi jika Anda ingin mengalami ketosis, yang merupakan tujuan dari diet ketogenik atau keto, maka Anda perlu mengonsumsi kurang dari 50 gram karbohidrat per hari.

2. Konsumsi protein berlebih

Protein adalah makronutrien yang sangat penting bagi tubuh dan dapat meningkatkan perasaan kenyang serta meningkatkan pembakaran lemak lebih baik daripada makronutrien lainnya.

Secara umum, konsumsi protein lebih banyak memang akan menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan komposisi tubuh.

Namun, hal sebaliknya terjadi ketika Anda terlalu banyak mengonsumsi protein ketika sedang menjalani diet keto.

Pasalnya, ketika Anda makan lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, beberapa asam amino akan diubah menjadi glukosa melalui proses yang disebut glukoneogenesis. Ini bisa mencegah tubuh Anda mengalami ketosis.

Untuk mencapai ketosis, konsumsi protein yang direkomendasikan adalah 1,5 sampai 2,0 gram per kilogram berat badan.

3. Terlalu takut mengonsumsi lemak

Kebanyakan orang mendapatkan sebagian besar kalori mereka dari karbohidrat terutama gula dan biji-bijian. Ketika Anda menghilangkan sumber energi ini dari makanan, maka Anda harus menggantinya dengan sumber yang lain.

Namun, kebanyakan orang berpikir bahwa mengurangi lemak dalam diet rendah karbohidrat akan membuat diet lebih sehat.

Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Kekurangan energi karena tidak mengonsumsi cukup karbohidrat atau lemak akan menyebabkan kelaparan dan nutrisi yang tidak memadai.

Itulah mengapa orang yang menjalani diet rendah karbohidrat disarankan untuk menambahkan 70 persen dari total kalorinya dari asupan lemak.

4. Tidak mengisi sodium kembali

Salah satu mekanisme utama di balik diet rendah karbohidrat adalah penurunan kadar insulin. Hormon ini memiliki banyak fungsi di tubuh seperti memberi tahu sel-sel lemak untuk menyimpan lemak dan ginjal Anda untuk mempertahankan sodium. 

Jika Anda menjalani diet rendah karbohidrat, kadar insulin Anda akan turun dan tubuh mulai membuang kelebihan sodium bersama air.

Padahal, sodium adalah elektrolit yang sangat penting bagi tubuh, dan tubuh bisa mengalami kekurangan sodium jika ginjal membuat terlalu banyak dari zat tersebut. Akibatnya, orang yang melakukan diet rendah karbohidrat kerap mendapatkan efek samping, seperti pusing, kelelahan, sakit kepala, dan bahkan sembelit.

Cara termudah untuk mengatasai masalah ini adalah mengonsumsi makanan sumber sodium, seperti ikan laut atau sejumput kecil garam laut.

5. Terlalu cepat berhenti diet

Karbohidrat digunakan tubuh sebagai sumber energi. Jika Anda mengurangi karbohidrat secara drastis, maka tubuh Anda harus membakar lemak yang berasal dari makanan atau simpanan tubuh Anda.

Masalahnya, diperlukan waktu beberapa hari bagi tubuh Anda untuk beradaptasi dengan pembakaran lemak dan selama proses itu, Anda mungkin akan merasa sedikit tidak enak badan.

Ini mungkin akan menyebabkan Anda tergoda untuk berhenti diet. Padahal, diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/20/200400723/5-kesalahan-diet-rendah-karbohidrat-yang-bikin-hasilnya-tak-optimal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke