Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengobati Mimisan pada Anak

Namun, mimisan sering dialami oleh anak-anak.

Dijelaskan dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, berdasarkan lokasi perdarahannya, mimisan yang kerap terjadi pada anak usia 3 hingga 10 tahun, dibagi menjadi perdarahan depan dan belakang hidung.

“Lebih dari 90 persen kasus mimisan terjadi akibat perdarahan di bagian depan hidung. Pada umumnya perdarahan ini terjadi secara spontan, dapat berhenti dengan penekanan dalam waktu singkat, dan tidak berbahaya,” kata dr. Caessar.

Sedangkan perdarahan yang berasal dari bagian hidung belakang, jarang terjadi pada anak dan pada umumnya terjadi akibat adanya kelainan pembekuan darah, tumor, atau inflamasi.

Sifat perdarahan ini lebih berat karena sulit berhenti, meningkatkan risiko tertelannya darah, serta terjadinya sumbatan jalan napas. Perdarahan inilah yang perlu diwaspadai.

Dr. Caessar menyarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter spesialis anak, jika terjadi kondisi berikut ini:

- Mimisan terjadi ketika si kecil berumur di bawah 2 tahun

- Mimisan tidak berhenti dengan penekanan lebih dari 20 menit

- Mimisan hebat sehingga menyebabkan si kecil pingsan,

- Mimisan terjadi berulang,

- Mimisan yang mengakibatkan si kecil sesak karena terjadi sumbatan jalan napas,

- Mimisan yang terjadi setelah adanya trauma pada kepala dan wajah dan disertai tanda perdarahan lain seperti lebam, perdarahan gusi, atau saluran cerna,

- Mimisan yang disertai dengan tanda-tanda perdarahan lain, misalnya gusi berdarah, BAB berdarah, perdarahan luka yang sulit berhenti, atau lebam-lebam pada kulit.

Mengobati mimisan pada anak

Melansir Johns Hopkins Medicine, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua di rumah untuk mengobati mimisan pada anak:

1. Tenangkan dan hibur anak.

2. Mintalah anak Anda duduk dan sedikit condong ke depan. Jangan biarkan anak Anda berbaring. Ini untuk mencegahnya menelan darah. Menelan darah bisa membuat anak Anda muntah.

Jangan biarkan anak Anda meletakkan kepalanya di antara lutut. Ini juga bisa memperburuk pendarahan.

3. Beri tahu anak untuk bernapas dari mulutnya. Tutup lubang hidung dengan lembut selama 5 hingga 10 menit. Jangan berhenti mencubit untuk memeriksa apakah pendarahan telah berhenti.

4. Oleskan kompres dingin ke batang hidung. Jangan menaruh tisu atau kain kasa di hidung anak Anda.

5. Jika perdarahan tidak berhenti, jangan panik, ulangi langkah di atas.

6. Setelah pendarahan berhenti, beri tahu anak Anda untuk tidak menggosok, mengorek, atau membuang ingus dengan kencang selama 2 hingga 3 hari. Ini akan membuat pembuluh darah yang rusak sembuh.

7. Jika hidung anak Anda tidak berhenti mengeluarkan darah, bawa anak ke rumah sakit.

Dalam beberapa kasus, penyedia layanan kesehatan mungkin memberikan kauterisasi untuk menutup pembuluh darah. Ini adalah prosedur yang cepat.

Bicarakan dengan dokter tentang risiko, manfaat, dan kemungkinan efek samping dari semua perawatan.

Jika anak Anda sering mimisan, Anda dapat membantu mencegahnya dengan cara berikut:
1. Nyalakan pelembab ruangan atau humidifier di kamar anak pada malam hari, jika udara di rumah Anda kering.

Bersihkan humidifier secara teratur agar kuman dan jamur tidak tumbuh di dalamnya.

2. Ajari anak untuk tidak mengupil atau membuang ingus terlalu keras.

3. Oleskan petroleum jelly di dalam lubang hidung anak Anda beberapa kali sehari. Ini untuk membantu melindungi selaput lendir.

4. Gunakan obat tetes hidung atau semprotan air asin (garam) seperti yang diarahkan oleh dokter.

5. Bicarakan dengan dokter anak Anda jika anak Anda memiliki alergi yang dapat menyebabkan mimisan.

6. Jangan merokok di rumah atau di sekitar anak Anda.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/20/170500323/cara-mengobati-mimisan-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke