KOMPAS.com - Kelopak mata yang berkedut disebut myokymia, merupakan kejang otot pada kelompak mata yang berulang dan tidak dapat diprediksi.
Kedutan ini biasa terjadi di kelopak mata atas, tetapi bisa juga terjadi di kelopak mata atas dan bawah.
Dilansir dari Health Line, (6/7/2018), bagi kebanyakan orang, kejang ini sangat ringan dan terasa seperti tarikan lembut pada kelopak mata.
Sedangkan blepharospasm merupakan kondisi lain, di mana kejang cukup kuat hingga memaksa kedua kelopak mata menutup sepenuhnya.
Kejang biasanya terjadi setiap beberapa detik selama satu atau dua menit. Tetapi hal ini sebenarnya tidak bisa diprediksi
Kedutan dapat terjadi terus menerus selama beberapa hari. Tapi kedutan di mata tidak akan terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Kedutan tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya, tetapi mungkin mengganggu. Kebanyakan kejang akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.
Meski demikian, dalam kasus yang jarang terjadi, kejang kelopak mata dapat menjadi tanda peringatan awal dari gangguan gerakan kronis, terutama jika kejang tersebut disertai dengan kedutan wajah lainnya atau gerakan yang tidak terkendali.
Penyebab kedutan pada kelopak mata
Sebenarnya peyebab mata kedutan belum diselidiki lebih dalam dan memang belum teridentifikasi. Hal ini dikarenakan belum ada masalah serius yang muncul akibat dari kedutan mata.
Namun kedutan pada mata bisa dikarenakan :
Jika kejang mata menjadi kronis, hal ini dikenal sebagai "blepharospasm esensial jinak", yang merupakan sebutan untuk kedipan atau kedipan kronis dan tak terkendali. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata.
Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui, tetapi hal berikut dapat memperburuk kejang:
Menurut Genetics Home Reference, mata berkedut mempengaruhi sekitar 50.000 orang Amerika dan biasanya berkembang di usia dewasa pertengahan hingga akhir. Blepharospasm esensial jinak lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Kondisi ini kemungkinan akan memburuk seiring waktu, dan pada akhirnya dapat menyebabkan:
Komplikasi kedutan kelopak mata sebenarnya adalah kondisi yang sangat jarang, tetapi jika itu terjadi, kemungkinan itu adalah gejala gangguan otak atau saraf yang lebih serius.
Tapi, kelopak mata berkedut akibat kondisi yang lebih serius ini, umumnya hampir selalu disertai dengan gejala lain.
Berikut ini gangguan otak dan saraf yang dapat menyebabkan kedutan kelopak mata:
Jika Anda merasa mengalami cedera mata, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter mata. Hati-hati goresan kornea dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.
Mencegah mata berlkedut
Jika kejang atau kedutan pada kelopak mata lebih sering terjadi, buat jurnal dan catat kapan hal itu terjadi.
Catat asupan kafein, tembakau, dan alkohol, serta tingkat stres, dan seberapa lama Anda tidur selama periode menjelang dan selama kelopak mata berkedut.
Jika Anda mengalami lebih banyak kejang saat tidak cukup tidur, cobalah tidur 30 menit hingga satu jam lebih awal untuk membantu meredakan ketegangan pada kelopak mata dan mengurangi kejang.
Untuk meredakan kedutan mata, coba lakukan cara berikut:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/06/194500623/mengapa-mata-kedutan-ini-penjelasannya