Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Rasulullah SAW Merayakan Idul Fitri?

Kompas.com - 24/05/2020, 07:39 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, kini tiba saatnya merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri.

Sebagian besar umat Islam di dunia merayakan Idul Fitri pada Minggu (24/5/2020), tak terkecuali Indonesia.

Penetapan Idul Fitri ini merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah ulama, organisasi Islam, dan pemangku kepentingan.

Baca juga: 5 Amalan Sunah yang Dapat Dilakukan Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri

Biasanya, umat Islam di Indonesia memanfaatkan momen hari raya untuk bersilaturahmi seraya memohon maaf ke sesama.

Sejumlah makanan khas juga tersaji di hari yang spesial bagi umat Islam tersebut.

Lantas, bagaimana Rasulullah SAW merayakan Idul Fitri?

Pada hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, Rasulullah SAW selalu mengenakan pakaian terbaiknya dan menggunakan minyak wangi.

Hal itu sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut:

"Diriwayatkan dari Nafi' bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua hari raya," (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Abid Dunya dengan sanad shahih).

Seperti diketahui, Ibnu Umar merupakan salah satu sahabat yang sangat gemar mengikuti Nabi dan meneladaninya dengan seksama.

Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

Sebelum menuju masjid, Rasulullah SAW juga menyempatkan waktunya untuk makan beberapa butir kurma.

Seperti dijelaskan dalam hadis berikut:

"Dari Anas RA, bahwasanya Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai ia memakan beberapa butir kurma. Rasulullah memakannya ganjil," (HR Bukhari).

Setelah makan beberapa butir kurma, Rasulullah SAW kemudian keluar rumah untuk menunaikan shalat Idul Fitri berjalan kaki, seperti dalam hadis:

"Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan," (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

Selain berjalan kaki, Rasulullah juga membedakan rute perjalanan pulang dengan pergi. Dalam hal ini, dianjurkan rute pergi lebih panjang dibandingkan rute pulang untuk memperbanyak pahala menuju tempat ibadah.

Tak lupa Rasulullah SAW selalu melantunkan takbir dan tahlil ketika dalam perjalanan menuju tempat shalat Idul Fitri.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

"Bahwasannya Nabi saw membaca takbir ketika keluar di hari raya idul fitri dari rumahnya hingga tempat shalat."

Baca juga: Berani Jadi Imam? Berikut Panduan Shalat dan Khotbah Idul Fitri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com