Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Amalan Sunah yang Dapat Dilakukan Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri

Kompas.com - 23/05/2020, 19:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan bahwa 1 Syawal 1441 Hijriah yang merupakan penanda Idul Fitri 2020 jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Pengumuman Idul Fitri 1441 Hijriah disampaikan langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi setelah menggelar sidang isbat pada Jumat (22/5/2020).

"Sidang isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada hari Ahad atau Minggu, 24 Mei 2020," kata Fachrul Razi.

Datangnya Hari Raya Idul Fitri, biasanya ditandai dengan dilakukannya shalat Id yang digelar oleh umat Islam.

Baca juga: Berikut Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah Sesuai Edaran Muhammadiyah

Berikut 5 amalan sunah yang dapat dilakukan sebelum dan sesudah shalat Id sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW:

1. Makan dulu sebelum shalat Idul Fitri

Ilustrasi makanan manis dan buah-buahanShutterstock Ilustrasi makanan manis dan buah-buahan

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta dan pengasuh Ponpes Darul Afkar Klaten, Syamsul Bakri mengatakan, sebelum shalat Idul Fitri, umat Muslim dianjurkan untuk makan atau minum terlebih dahulu.

Hal itu dikarenakan salah satu sunah Nabi Muhammad SAW.

"Iya sebaiknya makan atau minum dulu. Karena itu sunah Nabi," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Syamsul menyebut, salah satu hadis yang menerangkan soal perkara tersebut adalah hadis dari Anas bin Malik RA.

"Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma," (HR. Bukhari).

Menurutnya, makan sebelum shalat Id hukumnya sunah. Anjuran makan ini untuk menyadarkan orang bahwa pada 1 Syawal dilarang untuk berpuasa.

Baca juga: Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Fitri?

2. Mandi sebelum shalat Id

Ilustrasi mandi di showershutterstock Ilustrasi mandi di shower

Selain makan atau minum tadi, mandi sebelum shalat Id juga salah satu sunah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Dan dari Abdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Syamsul menjelaskan, kesunahan mandi saat Idul Fitri ini juga berlaku bagi wanita yang sedang haid atau nifas.

Baca juga: Lupa Mandi Besar Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya? Berikut Penjelasan dan Tata Caranya

3. Memakai parfum dan pakaian terbaik

Ilustrasi parfumshutterstock Ilustrasi parfum

Syamsul mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan kepada para sahabatnya saat Idul Fitri dengan memakai parfum dan pakaian terbaik.

"Baik pria mapun wanita," kata Syamsul.

Hal itu sebagaiamana tertulis dalam sebuah hadis berikut:

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, bahwa: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak).

Baca juga: Bolehkah Mencium Istri Ketika Sedang Berpuasa?

4. Mengumandangkan takbir

Umat Islam melakukan shalat sunah saat beriktikaf di Masjid Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Sabtu (25/5/2019) malam. Ratusan jemaah beriktikaf dengan berdiam diri di dalam masjid tersebut yang diisi dengan kegiatan berzikir, membaca Al Quran dan ibadah lainnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menanti malam Lailatul Qadar.ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA Umat Islam melakukan shalat sunah saat beriktikaf di Masjid Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, Sabtu (25/5/2019) malam. Ratusan jemaah beriktikaf dengan berdiam diri di dalam masjid tersebut yang diisi dengan kegiatan berzikir, membaca Al Quran dan ibadah lainnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menanti malam Lailatul Qadar.

Mengumandangkan takbir hingga menggema sebelum dan sesudah shalat Id adalah salah satu sunah Nabi Muhammad SAW.

Sangat dianjurkan untuk memeperbanyak takbir ketika menuju lapangan. Karena ini merupakan kebiasaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat.

Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak Maghrib malam tanggal 1 Syawal sampai selesai shalat Id.

Berikut dalil-dalilnya:

Allah berfirman, yang artinya: "…hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (QS. Al Baqarah ayat 185)

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).

Kendati demikian, dikarenakan situasi seperti saat ini, Syamsul menganjurkan agar takbiran dilakukan di rumah masing-masing.

Baca juga: MUI Keluarkan Panduan Takbiran di Masa Pandemi Covid-19, Ini Perinciannya...

5. Memperbanyak ibadah pada malam Idul Fitri

Ilustrasi membaca Al Quran. KOMPAS.com/Daspriani Y Zamzami Ilustrasi membaca Al Quran.
Syamsul menjelaskan, amalan sunnah berikutnya yakni dengan memperbanyak ibadah pada malam Idul Fitri.

Yang dimaksud yakni semenjak Maghrib terakhir berpuasa Ramadhan.

Hal itu sebagaimana diriwayatkan sahabat Abu Umamah berikut ini:

"Barangsiapa yang beribadah pada Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, maka hatinya itu tak akan mati di mana hati-hati orang lain mati." (HR Ibnu Majah).

Adapun ibadah yang dimaksud misalnya membaca Al Quran, membaca tasbih, shalat malam, memperbanyak istigfar, dan lain sebagainya.

Baca juga: 3 Keutamaan Tadarus Al Quran di Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Diketahui

 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Shalat Id di Rumah dan Khotbah Idul Fitri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com