Oleh : Dr. Diana Mutiah, MSi*
ISLAM adalah agama yang mendambakan kedamaian dan hubungan harmonis. Tetapi kedamaian itu tidak mungkin tercipta apabila rasa damai tidak muncul dalam jiwa manusia.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah bagaimana menimbulkan rasa aman yang menyangkut dirinya bahkan terhadap dirinya yang harus ia upayakan oleh dirinya sendiri.
Di tengah situasi saat ini, ketika wabah Covdi-19 begitu masif dan sangat agresif, maka manusia perlu meningkatkan rasa aman dan juga keimanannya, sekaligus juga daya imunitasnya.
Iman yang menghiasi jiwa manusia akan membuat hidup mereka tegar, apapun yang dihadapi. Di tengah mewabahnya Covid 19 setiap diri kita akan memaknai peristiwa ini sebagai hal yang harus kita maknai suatu musibah atau pun cobaan dari Allah SWT.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Puasa, Pandemi Covid-19, dan Restart Kebangsaan
Di saat seperti ini manusia membutuhkan rasa aman. Allah menyatakan bahwa rasa aman itu dapat diraih manusia bila menyadari dan mengingat Allah (QS. Ar Ra’d ayat 28):
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar Ra’d ayat 28)
Pada kenyataannya, bahkan pengalaman manusia menunjukkan bahwa kehadiran Allah tidak jarang dipertanyakan oleh Jiwa sehingga menimbulkan semacam keraguan dalam hati.
Apakah keraguan itu terlarang ? Apakah Allah dapat menoleransinya atau apakah bisikan nurani itu dianggap pelanggaran ?
Sahabat Nabi sendiri merasakan ganjalan dalam jiwa mereka. Ada semacam keraguan tentang Wujud atau ke-Esaan-Nya.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Puasa Sebagai Pengendali Amarah
Mereka menyampaikan keluhan mereka, “Wahai Nabi, ada ganjalan di dalam jiwa kami, rasanya lebih baik terjerumus ke jurang daripada mengucapkannya."
Iman dimaknai dengan penyerahan sepenuhnya dengan hati, hal ini tidak dilakukan kecuali oleh orang mukmin sejati, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam QS. Al Anfal: 2-3:
(إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2
الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3