Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr Diana Mutiah, MSi
Pengurus Harian PP ISNU

Pengurus Harian Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) | Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hikmah Ramadhan: Menguji Iman dan Imun saat Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 30/04/2020, 10:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh : Dr. Diana Mutiah, MSi*

ISLAM adalah agama yang mendambakan kedamaian dan hubungan harmonis. Tetapi kedamaian itu tidak mungkin tercipta apabila rasa damai tidak muncul dalam jiwa manusia.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah bagaimana menimbulkan rasa aman yang menyangkut dirinya bahkan terhadap dirinya yang harus ia upayakan oleh dirinya sendiri.

Di tengah situasi saat ini, ketika wabah Covdi-19 begitu masif dan sangat agresif, maka manusia perlu meningkatkan rasa aman dan juga keimanannya, sekaligus juga daya imunitasnya.

Iman yang menghiasi jiwa manusia akan membuat hidup mereka tegar, apapun yang dihadapi. Di tengah mewabahnya Covid 19 setiap diri kita akan memaknai peristiwa ini sebagai hal yang harus kita maknai suatu musibah atau pun cobaan dari Allah SWT.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Puasa, Pandemi Covid-19, dan Restart Kebangsaan

Di saat seperti ini manusia membutuhkan rasa aman. Allah menyatakan bahwa rasa aman itu dapat diraih manusia bila menyadari dan mengingat Allah (QS. Ar Ra’d ayat 28):

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar Ra’d ayat 28)

Pada kenyataannya, bahkan pengalaman manusia menunjukkan bahwa kehadiran Allah tidak jarang dipertanyakan oleh Jiwa sehingga menimbulkan semacam keraguan dalam hati.

Apakah keraguan itu terlarang ? Apakah Allah dapat menoleransinya atau apakah bisikan nurani itu dianggap pelanggaran ?

Sahabat Nabi sendiri merasakan ganjalan dalam jiwa mereka. Ada semacam keraguan tentang Wujud atau ke-Esaan-Nya.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Puasa Sebagai Pengendali Amarah

Mereka menyampaikan keluhan mereka, “Wahai Nabi, ada ganjalan di dalam jiwa kami, rasanya lebih baik terjerumus ke jurang daripada mengucapkannya."

Iman dimaknai dengan penyerahan sepenuhnya dengan hati, hal ini tidak dilakukan kecuali oleh orang mukmin sejati, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam QS. Al Anfal: 2-3:

 (إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com