Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Luqmanul Hakim
Ketua PP ISNU

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU)

Hikmah Ramadhan: Menggapai Ridlo Allah SWT

Kompas.com - 26/04/2020, 04:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Luqmanul Hakim*

SETIAP individu Muslim seharusnya mempunyai obsesi dalam kehidupannya, baik untuk kebutuhan dunia maupun kepentingan akhiratnya.

Urusan dunia harus ditempatkan pada pemenuhan kebutuhan yang wajar yang diperlukan untuk mendukung aktivitas beribadah kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama makhluk ciptaan-Nya. Tidak hanya kepada sesama Muslim tapi kepada semua penghuni alam semesta ini.

Namun kenyataanya banyak orang menempatkan kepentingan dunia menjadi pilihan yang utama, seperti mengejar pangkat, jabatan, kedudukan, harta kekayaan dengan berbagai macam cara dan tipu muslihat. Dan hal seperti itu disadari sebagai perbuatan yang melanggar norma sosial dan agama.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Zuhud

Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qurán surah Al Qashash ayat 77, “Tuntutlah dengan karunia Tuhan yang diberikan kepadamu (kepentingan) untuk kehidupan akhirat dan sama sekali jangan lupakan bahagiamu (kenikmatan) hidup dunia ini.”

Kepentingan untuk persiapan hari akhirat merupakan hal yang harus menjadi prioritas pertama dan utama, sedangkan kepentingan dunia hanya sebatas unuk memenuhi kebutuhan hidup dan berbuat baik kepada ciptaan-Nya.

Hal ini bukan berarti seorang Muslim tidak boleh menjadi orang kaya, punya kedudukan, pangkat, gelar, jabatan dan sejenisnya. Akan tetapi, kedudukan, pangkat, gelar, jabatan dan semuanya itu harus diperoleh dengan jalan yang baik dan sekadar sebagai kebutuhan pelengkap hidup untuk bekal akhirat.

Rasulullah SAW memberikan petunjuk dalam sabdanya, “Beramallah untuk (kenikmatan) hidup di dunia ini seolah-olah akan hidup selamanya, beramallah untuk kepentingan dan persiapan akhiratmu seolah-olah kamu akan meninggal besok."

Dalam kehidupan harus tawazun, dapat menyeimbangkan bekal hidup di dunia dan bekal pulang ke akhirat. Namun, kebanyakan manusia lebih condong kepada kepentingan dunia bukan kepentingan akhirat.

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini marilah kita kembali ke jalan Allah dengan mengerahkan seluruh daya upaya, tenaga, dan pikiran kita untuk menggapai ridlo Allah SWT.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Islam Agama Lapang di Tengah Pandemi Covid-19

Ahli hikmat purbakala, Lukmanul Hakim, yang diukir Allah SWT namanya dalam Al Quran surat Lukman yang karena ucapan ucapannya penuh hikmat untuk menjadi pegangan bagi putranya dan bagi umat manusia, pernah memberikan nasihat kepada anaknya sebagai berikut :

“Wahai anakku, ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini adalah laksana samudera yang luas, dalam, dan penuh gelombang. Dari abad ke abad sudah banyak manusia yang tenggelam dan terkubur dalam samudera itu, agar engkau selamat mengarungi samudera nan luas, dalam, dan bergelombang yang telah banyak menelan korban manusia."

"Maka, hendaklah engkau berlayar dengan tiga alat yang satu sama lain tidak boleh terpisah. Tiga perumpamaan alat tersebut adalah:

1. Iman, jadikanlah itu sebagai kerangka perahu.
2. Takwa, jadikan itu layar perahu.
3, Tawakkal, jadikan itu tali layar perahu.“

Bersandar dari apa yang disampaikan ahli hikmat tersebut, dapat kita urai tiga hal penting yang tidak boleh terpisah satu sama lain dan harus saling mengingat, sebagai berikut:

1. Iman, adalah keyakinan yang bulat kepada Allah SWT dan rasul-Nya, tidak ada keraguan sedikitpun dan mau berjihad di jalan-Nya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qurán surat al- Hujurat ayat 15, bahwa, “Orang-orang mukmin ialah orang yang percaya bulat kepada Allah dan Rosul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan berjihad pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”

Dengan keimanan yang kuat, teguh akan memberikan kekuatan positif dalam sikap dan tindakan dalam menghadapi segala keadaan dan situasi apapun.

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, dilukiskan sifat-sifat seorang mukmin.

Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih cinta kepaada Allah daripada mukmin yang lemah. Peliharalah hal-hal yang mendatangkan manfaat kepadamu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan bersikap lemah. Jika engkau ditimpa musibah janganlah berkata: kalau saya tadi bersikap demikian tidaklah akan terjadi begini dan begitu. Tetapi, katakanlah semua itu adalah takdir (ketentuan) Allah. Setiap ucapan yang mengandung keluhan “kalau-kalau” membukakan pintu peranan syaitan."

Dengan keimanan yang kuat dan teguh akan memancarkan sifat istiqamah tidak mudah goyah dalam keadaan apapun, bersabar jika ditimpa musibah, bersyukur jika mendapat nikmat, selalu merasa damai, dan bahagia dalam hidupnya, serta hanya berharap kepada ridlo Allah SWT.

2. Takwa, dapat diartikan taat dan patuh kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi semua larangan-Nya (Imam Nawawi).

Orang yang bertakwa akan menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan dosa dengan menjaga semua panca inderanya, matanya digunakan hanya untuk melihat yang tidak diharamkan Allah, telinganya tidak akan digunakan untuk mendengarkan yang dimurkai Allah, demikian indra yang lainnya hanya digunakan untuk mendapatkan ridlo Allah SWT.

Banyak sekali janji Allah SWT yang akaan diberikan kepada hambanya yang bertakwa, di antaranya sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri."

3. Tawakal, menyerahkan diri semua urusannya hanya kepada Allah setelah berusaha keras dan berikhtiar dalam upaya mencapai maksud dan tujuan.

Firman Allah dalam Al Qur’an surat At-Talaaq : 3, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupi (segala keperluannya). Sungguh Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.

Dengan bertawakal dalam segala urusan dunia ini hanya kepada Allah, maka segalanya akan dimudahkan dan diberikan kecukupan dalam kehidupan.

Sabda Rasulullah, "Barang siapa yang keluar rumahnya membaca bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, wala haula wala quwwata illa billah (dengan nama Allah aku berserah diri kepada-Nya dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya sungguh kamu telah diberi petunjuk Allah SWT dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan).

Tawakal merupakan bagian usaha yang paling utama untuk meraih keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan.

Semoga di bulan yang penuh berkah ini kita dapat merangkai dan menyatukan iman, takwa,  dan tawakal dalam diri kita untuk menggapai keridloan Allah SWT. Aamiin YRA. (Alfakir, Luqmanul Hakim | Ketua PP ISNU)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com