Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M Kholid Syeirazi
Sekretaris Umum PP ISNU

Sekretaris Umum PP ISNU

Hikmah Ramadhan: Islam Agama Lapang di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 25/04/2020, 04:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oeh M Kholid Syeirazi*

ISLAM adalah agama lapang. Ajaran agama, dalam bentuk perintah maupun larangan, tidak pernah dirancang untuk menyulitkan manusia. Al-Qur’an menegaskan, “Bertakwalah kamu semampumu” (QS. Al-Taghâbun/64: 16).

Allah menciptakan manusia dan tahu persis kadarnya, termasuk kemampuannya menanggung beban dan kesulitan. Perintah puasa diikuti dengan penegasan, “Allah menghendaki bagimu kemudahan, bukan kesulitan” (QS. Al-Baqarah/2: 185).

Dia sama sekali tidak menjadikan untukmu agama yang sulit (QS. Al-Hajj/22: 78). Rasulullah bersabda, “Apa yang aku larang, jauhilah. Apa yang aku perintahkan, kerjakanlah semampumu” (HR. Bukhari-Muslim).

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Zuhud

“Permudahlah, jangan persulit. Gembirakanlah, jangan buat takut” (HR. Bukhari-Muslim).

“Sesungguhnya kalian semua diutus untuk mempermudah, bukan untuk mempersulit” (HR. Bukhari).

Karena itu, Rasulullah mengecam orang yang ekstrem dalam beragama. “Celakalah orang yang berlebih-lebihan dalam agama” (HR. Muslim).

Dalam sejarah Islam, pernah muncul kelompok yang bernama Khawârij. Kesalehan personalnya luar biasa.

Ibn Abbâs menggambarkan, “Aku tidak pernah menemukan orang yang tekunnya dalam ibadah melebihi mereka.”

Tetapi, Rasulullah justru menyebut mereka sebagai orang yang “keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya” (HR. Bukhari-Muslim).

Islam datang dengan membawa semangat moderasi, dalam ibadah (QS. Al-Isrâ/17: 110), dalam perilaku sosial (Ar-Rahman/55: 7), dalam perilaku ekonomi (QS. Al-Isrâ/17: 29; QS. Al-Furqan/25: 67), dan sebagai komunitas (Al-Baqarah/2: 143).

Baca juga: Simak, Ini Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh dan Mental

Ekstremitas dalam semua hal tidak dikehendaki Islam. Islam tidak pernah mengajarkan puasa semalam suntuk.

Teori puasa Islam justru menjaga siklus kesehatan hidup. Di bagian bumi belahan utara, ada negara yang mataharinya baru terbenam setelah 22 atau 23 jam.

Ada ulama berijtihad, jadwal buka mereka tidak harus mengikuti waktu Maghrib setempat, tetapi waktu Maghrib di Mekkah.

Fatwa Majelis Eropa untuk Fatwa dan Riset (ECFR): bukanya mengikuti waktu Maghrib bulan lain yang durasi siang dan malamnya sama. Ijtihad ini sah, karena ajaran Islam mempermudah, bukan mempersulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com