JAKARTA, KOMPAS.com - "Kami konservatif, tidak perlu terlalu agresif. Tapi kami mengutamakan dan menjaga kualitas, menjaga services, menjaga reputasi, dan hubungan baik dengan pelanggan. Itu value yang kami pertahankan".
Demikian Boyke Gozali, konglomerat spesialis properti gaya hidup yang merintis pendirian PT Indonesian Paradise Property Tbk atau Paradise Indonesia pada 2002, kepada Kompas.com, usai fun walk, Minggu (29/10/2023).
Menurutnya, bisnis gaya hidup bukan bersifat sesaat, membangun lantas selesai dan ditinggalkan begitu saja. Sebaliknya, bisnis gaya hidup adalah bisnis berkesinambungan dan berkelanjutan.
"Menjaga reputasi dan nama baik, serta hubungan dengan pelanggan. Itu yang penting," imbuh Boyke.
Selain itu, dalam struktur organisasi perusahaan, Boyke juga mengombinasikan pengalaman dan kebijaksanaan senior serta kreativitas dan semangat junior.
Baca juga: Bangun Mall 23Semarang, Paradise Indonesia Gandeng Binus
Hal itu dilakukan agar Perusahaan bisa terus beradaptasi dengan dinamika zaman. Terlebih saat kemajuan teknologi memainkan peranan penting saat ini dan masa-masa mendatang.
"Pengalaman dan wisdom senior, kami yang tua-tua masih tetap dibutuhkan, agar value tetap terjaga. Tidak lepas begitu saja. Kombinasi dan kerja sama dengan anak-anak muda perlu diciptakan agar terus berkesinambungan," urai Boyke yang masih ikut dalam menentukan arah kebijakan Perusahaan.
Dengan formulasi demikian, tak mengherankan, seluruh portofolio properti yang dimiliki dan dikelola Paradise Indonesia mencatat kinerja memuaskan.
Plaza Indonesia, contohnya. Hingga kini, posisinya belum tergoyahkan sebagai destinasi belanja kelas mewah.
Kendati ada banyak pusat belanja serupa yang ingin merebut "takhta"-nya, namun Plaza Indonesia tetap dianggap sebagai pusat belanja paling prestisius yang berisi jenama-jenama kaliber internasional.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.