KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Provinsi Jawa Timur.
Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga pada Rabu (20/09/2023), jembatan kaca ini akan difungsionalkan pada akhir tahun 2023.
Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Fahmi Aldiamar mengatakan, fungsi Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo tidak hanya untuk akses penyeberangan pejalan kaki saja.
"Jadi utamanya adalah untuk membuat atraksi atau membuat destinasi wisata baru di daerah Bromo, sehingga dari segi dukungan kita ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) akan lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi-lokasi lainnya," jelasnya.
Baca juga: Sejumlah Fakta Jembatan Kaca Seruni Point di KSPN Bromo-Tengger-Semeru
Sebelumnya pernah diberitakan oleh Kompas.com, bahwa konstruksi Jembatan Kaca Seruni Point sudah selesai pada akhir tahun 2022 lalu.
Namun, kala itu pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana pendukungnya masih belum selesai. Seperti tangga, penerangan, toilet, lahan parkir, serta pos 1 dan 2.
Untuk diketahui, jembatan kaca ini membentang di kawasan Bukit Seruni Point dengan panjang 120 meter, lebar 1,8 meter, dan 3 meter, serta berdiri di atas kedalaman jurang sekitar 80 meter.
Jembatan bertipe suspended cable ini menerapkan sistem struktur lantai atau deck berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih.
Di mana lembaran kaca direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer) dengan total ketebalan 25,55 mm.
Struktur jembatan juga dilengkapi double protection steel. Berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.
Calon jembatan kaca terpanjang di Indonesia ini disebut mampu menampung 100 orang secara bersamaan.
Nantinya terdapat dua sistem pengaman bagi pengunjung Jembatan Kaca Seruni Point.
Baca juga: Akan Dibangun Terminal Wisata Seruni Point di Bromo, Nyambung Jembatan Kaca
Pertama, pelindung kaki yang digunakan ketika melewati jembatan, dan yang kedua menggunakan body harness yang dikaitkan di satu sisi jembatan.
Dengan melintang dari barat ke timur, jembatan kaca dapat membuat pengunjung melihat eksotika panorama sekitarnya.
Misalnya di sisi selatan terdapat Gunung Semeru, Bromo, dan Batok. Lalu di sisi utara, ada perbukitan, jurang, dan lahan pertanian warga Suku Tengger.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.