Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2023, 14:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan realisasi investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia mencapai Rp 61,9 triliun pada tahun 2023.

Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso menyampaikan, saat ini jumlah KEK di Indonesia sebanyak 20 KEK.

Terdiri dari 17 KEK yang telah beroperasi dan 3 KEK dalam tahap pembangunan.

Pengembangan KEK terus berjalan dengan capaian kumulatif realisasi investasi sampai dengan Kuartal I tahun 2023 sebesar Rp 117,8 triliun, dan penciptaan lapangan kerja secara kumulatif sebanyak 63.416 orang.

Sementara untuk tahun 2023, target realisasi investasi baru sebesar Rp 61,9 triliun dan target pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 78.774 orang.

"Mudah-mudahan tahun-tahun ke depan investasi terus bertambah lagi sehingga KEK bisa berkontribusi nyata untuk kemajuan ekonomi Indonesia," ujar Susiwijono Moegiarso dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kemenko Bidang Perekonomian, Kamis (01/06/2023).

Baca juga: Tahun 2023, KEK Kura-kura Bali Direncanakan Punya Dua Fasilitas Ini

Sebelumnya, sepanjang tahun 2022, KEK berjalan dengan capaian investasi sebesar Rp 30,9 triliun atau 27% dari kumulatif investasi.

Kemudian telah mampu membuka lapangan kerja baru sebesar 27.526 orang atau 49% dari kumulatif tenaga kerja.

Capaian tersebut didorong oleh beberapa KEK berbasis industri seperti KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Sei Mangkei, serta KEK berbasis pariwisata seperti KEK Mandalika, KEK Lido, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Singhasari.

Peningkatan investasi juga terjadi di KEK Nongsa yang mampu menarik investasi untuk data center, digital, serta industri film.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com