Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Tahun 2023, Mayoritas Proyek Konstruksi Nasional dari Sektor Ini

Kompas.com - 26/05/2023, 10:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sektor akan mendominasi pasar proyek konstruksi nasional pada tahun 2023.

Merujuk laporan BCI Central bertajuk BCI Central Quarterly Market Update Q1-2023, ada lima sektor yang akan menjadi penggerak utama konstruksi nasional tahun ini.

National Research Manager BCI Central, Cahyono Siswanto menyampaikan, total nilai konstruksi nasional tahun 2023 diproyeksi mencapai sekitar Rp 334 triliun.

Rinciannya, proyek konstruksi gedung sekitar Rp 181,93 triliun, dan konstruksi sipil mencapai Rp 152,49 triliun.

"Market drivers-nya ada, landed house, factory & manufacturing, government office, road & bridge, dan dam & pipeline. Jadi lima sektor itu akan menjadi backbone konstruksi tahun ini," beber Cahyonono dalam webinar, Kamis (25/05/2023).

Baca juga: Tren Bergeser, Proyek Pemerintah Mulai Rajai Pasar Konstruksi Nasional

Untuk proyek rumah tapak, pabrik dan manufaktur, serta kantor pemerintahan, akan menjadi penggerak utama konstruksi gedung.

Proyeksi tahun 2023, rumah tapak nilai konstruksinya mencapai Rp 35,5 triliun. Kemudian pabrik dan manufaktur sekitar Rp 30,5 triliun, serta kantor pemerintahan Rp 15,5 triliun.

"Landed house, factory, mayoritas adalah proyek-proyek komersial. Sementara government office mayoritas proyek-proyek Pemerintah, ini kembali terkait dengan adanya pembangunan masif di IKN," terangnya.

Sementara dari sisi konstruksi sipil, dua sektor yang diproyeksi jadi penggerak utama tahun ini ialah jalan dan jembatan sekitar Rp 68 triliun, serta bendungan dan salurannya Rp 34 triliun.

"Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, wilayah yang mendominasi. Terutama karena adanya toll road dan dam. Jadi memang ini dua sektor yang relatif menjadi backbone," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+