Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Bergeser, Proyek Pemerintah Mulai Rajai Pasar Konstruksi Nasional

Kompas.com - 26/05/2023, 05:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - BCI Central melihat mulai ada sedikit pergeseran segmentasi proyek konstruksi nasional pada awal tahun 2023.

Di mana proyek konstruksi gedung dan sipil yang dibiayai Pemerintah cenderung mendominasi. Sebelumnya mayoritas dari proyek komersial alias bukan dari Pemerintah.

Hal itu tersaji di dalam webinar yang bertajuk BCI Central Quarterly Market Update Q1-2023, pada Kamis (25/05/2023).

"Mulai Kuartal I ada sedikit gap antara komersial dengan Pemerintah. Proyek-proyek Pemerintah sekarang cenderung mendominasi, artinya value-nya sedikit lebih tinggi dibanding komersial," jelas National Research Manager BCI Central, Cahyono Siswanto.

Baca juga: Apartemen ASN IKN Porsi KPBU Belum Mulai Konstruksi

Di sisi lain, proyek komersial mengalami sedikit penurunan dibandingkan kuartal tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, proyek konstruksi gedung dan sipil yang sifatnya komersial, menunjukkan kecenderungan perlambatan.

Jangan dilupakan pula, Pemerintah juga sedang melaksanakan pembangunan masif di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sumber pendanaannya dari APBN.

"Baik dari sisi infrastruktur, office, residensial, maupun utilitas, sangat masif dibangun di sana. Jadi secara umum memang IKN menjadi game changer untuk pelaksanaan konstruksi di Indonesia," tandasnya.

Menurut Cahyono, untuk proyek konstruksi gedung, terdapat beberapa yang dibiayai Pemerintah.

Sebut saja proyek kantor pemerintahan di IKN. Apalagi sektor ini masuk tiga besar penggerak utama konstruksi gedung tahun ini.

Tak hanya itu, tahun ini juga akan dibangun sekitar 22 tower rumah susun untuk ASN di IKN, nilainya sekitar Rp 9 triliun.

"Rusun selama ini relatif tidak banyak konstruksinya, tapi untuk tahun 2023 memang terlihat sekali lonjakan yang cukup tinggi karena faktor hunian di IKN," terangnya.

Beralih ke konstruksi sipil, segmen ini mulai mendominasi konstruksi nasional. Di mana sebagian besar adalah proyek yang dibiayai Pemerintah.

"Terutama di sektor infrastruktur dan transportasi," imbuhnya.

Lebih jauh lagi, sektor yang diproyeksi menjadi penggerak utama konstruksi sipil pada tahun 2023 ialah jalan dan jembatan, nilainya mencapai Rp 68 triliun.

Baru kemudian diikuti bendungan dan jaringannya sekitar Rp 34 triliun, serta yang paling terakhir ada proyek air minum dan limbah sekitar Rp 13 triliun.

"Jadi, kalau tadi kita lihat kenapa sih didominasi sektor Pemerintah, salah satunya karena memang tahun ini dan tahun depan adalah momen mengakselerasi proyek sebelum pergantian Pemerintah," pungkas Cahyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com