Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPAM Pulau Penyengat di Kepri Beres Dioptimalkan, Air Laut Bisa Diolah Jadi Air Minum

Kompas.com - 24/05/2023, 19:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah menyelesaikan proyek optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

SPAM Pulau Penyengat menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), mengolah air laut menjadi air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan.

Pemenuhan kebutuhan air minum ini menjadi salah satu prioritas di samping program sanitasi, terutama untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita karena kekurangan air bersih dan sanitasi.

"Saat ini Kementerian PUPR tengah membangun banyak SPAM di berbagai daerah," ujar Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (24/05/2023).

Baca juga: Cakupan Layanan Air Minum di Indonesia Baru Mencapai 91 Persen

Pemanfaatan teknologi terbaru SWRO dinilai perlu, mengingat daerah Pulau Penyengat memiliki keterbatasan sumber air baku, di mana tidak ada sumber air permukaan yang dapat diolah.

Air laut diolah menggunakan membran nano filter yang menghasilkan air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.

Untuk menjaga kualitas air baku yang digunakan, maka dilakukan pengambilan air laut pada jarak kurang lebih 200 meter dari garis pantai dengan menggunakan pipa bawah laut.

Air kemudian didistribusikan dengan pipa High Density Polyethylene (HDPE) yang menggunakan sistem gravitasi, sehingga aliran dapat berjalan 24 jam secara kontinu berkapasitas 2,5 liter per detik.

Saat ini SPAM SWRO Pulau Penyengat telah beroperasi dengan melayani air minum untuk 438 Sambungan Rumah atau setara dengan 1.752 jiwa di Pulau Penyengat Kepri.

SPAM (SWRO) Pulau Penyengat mulai dibangun pada tahun 2015 dengan kapasitas 1,5 liter per detik untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air minum yang telah dikelola UPT BLUD air bersih kota Tanjung Pinang.

Selanjutnya pada 2022 dilaksanakan optimalisasi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya untuk menambah kapasitas layanan menjadi 2,5 liter per detik, serta penyempurnaan sistem produksi teknologi SWRO.

Kepala BPPW Kepulauan Riau Fasri Bachmid menambahkan, pembangunan SPAM Pulau Penyengat bertujuan untuk memberikan sarana dan prasarana air minum yang layak bagi masyarakat di Tanjungpinang.

"Dengan tersedianya sarana air minum layak diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang hidup bersih serta mengurangi risiko penyakit yang berdampak pada kesehatan," pungkasnya.

Pekerjaan optimalisasi SPAM SWRO Pulau Penyengat telah selesai pada 2022 dengan menelan biaya sekitar Rp 9,49 miliar.

Lingkup pekerjaannya meliputi pemasangan 1 unit air baku, 1 unit produksi ( 2 unit media filter, 1 unit SWRO) pekerjaan 1 unit instrumentasi, serta pekerjaan unit distribusi yang terdiri dari jaringan pipa distribusi (pipa HDPE) dan Sambungan Rumah (SR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com