KUPANG, KOMPAS.com - Jalan Sabuk Merah perbatasan Indonesia-Timor Leste yang menghubungkan Kabupaten Belu dan Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kondisinya sangat mulus.
Khusus untuk ruas sepanjang 24,22 kilometer yang dikerjakan kontraktor PT Tureleto Battu Indah di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, selain mulus, topografi alam pegunungan membuat jalan terlihat indah dan memanjakan mata para pengendara roda dua maupun empat yang melintas.
Sebelumnya, terdapat sejumlah titik jalan yang rusak akibat guncangan gempa bumi beberapa waktu lalu dan juga longsor.
Namun, gerak cepat kontraktor PT Tureleto Battu Indah dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, langsung menanganinya.
Baca juga: Tuntas 2021, Sabuk Merah Perbatasan RI-Timor Leste Dibuat Mulus
Jalan tersebut pun kembali mulus, seperti pantauan Kompas.com, Selasa (23/5/2023.
Infrastruktur ini dibangun melintasi sejumlah bukit, membuat para pelancong bisa menikmati pemandangan yang indah.
Selain itu, bisa langsung menyaksikan permukiman warga dari kedua negara yang dibangun di bawah bebukitan.
Terdapat puluhan jembatan yang semuanya terbuat dari rangka baja dengan bentangan sekitar 50-60 meter. Sedangkan badan jalan diaspal, pada bagian kiri dan kanan jalan juga dibuatkan tembok penahan.
Bila ditempuh dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, berjarak sekitar 30 kilometer dengan waktu sekitar satu jam perjalanan.
Namun demikian, para pengendara harus penuh kehati-hatian karena banyaknya sejumlah belokan tajam dan tanah yang rawan longsor.
Salah seorang warga setempat, Markus De Lima Berek mengaku sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan Sabuk Merah karena bisa memperlancar akses ekonomi warga saat hendak menjual hasil pertaniannya ke kota Atambua.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih banyak karena Pemerintah sudah bangun jalan sehingga kami warga perbatasan bisa membawa pisang, ubi, kacang, hijau, dan kacang tanah untuk berjualan ke Atambua termasuk di Kabupaten Malaka," ungkapnya.
"Ini PT mau dibilang kerjanya sangat bagus karena ada beberapa titik yang rusak nanti langsung diperbaiki, jadi sangat bersyukur atas pembangunan jalan ini," ujar Markus.
Dia berharap, semua jalan yang dibangun di perbatasan bisa bermanfaat buat masyarakat dalam waktu yang lebih lama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.