Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2023, 18:45 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketergantungan Indonesia untuk mengimpor barang dari luar negeri semakin bertambah dalam beberapa tahun belakangan.

Bahkan beberapa barang yang diimpor dari negara tetangga justru memiliki bahan baku yang berasal dari Indonesia.

Beberapa kasus impor terjadi karena ketiadaan teknologi untuk mengelola bahan mentah menjadi produk jadi.

Hal ini tentu harus mendapat perhatian serius pemerintah karena bisa berimbas buruk bagi persediaan cadangan devisa negara.

Baca juga: Resmikan Pabrik LRB Terbesar di Indonesia, Basuki: Masak Impor Terus?

Komite Pengembangan Usaha dan Kewirausahaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Haedar A. Karim mengatakan terdapat tiga hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan akan impor.

“Ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah yaitu memberikan dukungan dalam bentuk insentif fiskal, kemudahan regulasi dan perkembangan infrastruktur untuk mendorong produksi barang dalam negeri,” ujar Haedar dalam Webinar “Penguatan Peran PII Dalam Mendukung Percepatan Produksi Produk Substitusi Impor Berbasis Potensi Sumber Daya”, Selasa (23/5/2023).

 

Menurut Haedar, sumber daya lokal di Indonesia sangat besar. Namun sayangnya, masih dieksploitasi besar-besaran oleh negara lain.

Karena itu, dikatakan, dengan pengaturan yang tepat, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi substitusi impor sehingga impor dari luar negeri bisa dikurangi.

Baca juga: Bukan Furnitur, Ternyata Awalnya IKEA Jualan Pulpen Impor

"Pemerintah juga perlu menyediakan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan demi meningkatkan kapabilitas tenaga kerja dalam negeri untuk menjadi sumber daya yang unggul," tambah Header. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com