Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jababeka Lirik Pengembangan Kota Pertanian

Kompas.com - 20/05/2023, 11:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain fokus mengembangkan kawasan industri, PT Jababeka Tbk kini melirik inovasi perumahan berkelanjutan berbentuk kota pertanian.

Hal ini diwujudkan lewat kolaborasi yang dilaksanakan oleh Jababeka bersama Future Cities Laboratory (FCL) berbentuk pameran Agropolitan Seed Town di kawasan Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Agropolitan Seed Town adalah konsep perumahan berkelanjutan yang merangkum kebutuhan permukiman dan pertanian sekaligus.

Dalam proyek ini, Jababeka menyediakan lahan seluas 14 hektar dengan rincian 9 hektar merupakan lahan basah atau sawah dan lima hektar sisanya berupa lahan darat yang dapat dibangun atau saat ini digunakan sebagai area pameran serta lapangan bola komunitas.

Project Leader/Business Development Manager PT Jababeka Tbk Abdul Said Ahtar mengatakan, Jababeka berencana mengembangkan konsep perumahan agropolitan bersama FCL untuk dipasarkan secara resmi.

"Saat ini masih dalam tahap pengembangan konsep dan feasibility study," ungkap Ahtar saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (19/5/2023).

Jababeka sendiri dianggap sebagai pengembang pertama yang menerapkan konsep kota agropolitan.

Ahtar menjelaskan, Jababeka memiliki banyak lahan idle atau lahan terlantar. Karenanya, pengembang raksasa tanah air tesebut berinisiatif untuk mengaktifkan lahan idle menjadi sawah produktif.

Baca juga: Rumah Tumbuh, Inovasi Konstruksi Adaptif dan Berkelanjutan

Dalam pelaksanaannya, petani mitra lokal akan menjadi pengelola lahan-lahan terlantar milik Jababeka.

"Dengan demikian, kami melihat konsep Agropolitan Seed Town oleh FCL ini sebagai gagasan yang baik untuk mengembangkan lahan idle menjadi kawasan pangan di Jababeka," tambah Ahtar.

Urban Design Coordinator Agropolitan Territories FCL Global Daliana Suryawinata menambahkan, proyek ini menjawab tantangan kebutuhan lahan permukiman dan pertanian.

"Kita bilang stop development juga tidak bisa, jadi jalan tengahnya dengan mengizinkan development yang mengakomodasi tetap ada lahan pertanian," kata Daliana kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Caranya adalah dengan membangun rumah tumbuh dan vertikal, sehingga lahan pertanian di sekitarnya masih terjaga.

Sebagai solusi, FCL menghadirkan rumah susun (rusun) hijau dan rumah tambah. Sesuai namanya, rusun hijau dilengkapi dengan taman vertikal, ramp, jembatan dan selasar yang mampu menampung berbagai aktivitas penghuni.

Konsep ini juga menekankan kepada fungsi mixed use sebuah kawasan, sehingga tidak hanya mengakomodir kebutuhan hunian, namun juga kegiatan komersial yang dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas dan menjadikannya kawasan terintegrasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com